Pengemudi GO-JEK tantang Menteri Jonan beri solusi pekerjaan
Seiring dengan persaingan yang ada, pengguna transportasi online ini masih dibutuhkan warga Bandung.
Pengemudi GO-JEK di Bandung, Jawa Barat menyesalkan pelarangan beroperasinya transportasi berbasis online. Saat ini keberadaan transportasi berbasis online dinilai banyak membantu masyarakat, khususnya di kota-kota besar.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan baru saja resmi melarang beroperasinya transportasi daring baik itu roda dua dan empat. Pelarangan tersebut tertuang dalam surat pemberitahuan nomor UM.3012/1/21/Phb/2015 yang ditandatangani langsung Menhub Ignasius Jonan pada 9 November lalu.
"Saya keberatan. Saat ini menjadi sopir ojek online sudah menjadi mata pencaharian utama saya," kata pengemudi GO-JEK Kunaepi (33) kepada merdeka.com di Bandung, Jumat (18/12).
Warga Jalan Pahlawan, Kota Bandung tersebut menilai keputusan sepihak yang dilakukan Jonan sangat merugikan para pekerja yang menggantungkan hidup dari bekerja sebagai tukang ojek online.
"Coba bayangkan ketika pelarangan itu dilakukan dampaknya seperti apa di Indonesia," terangnya.
"Saya juga akan keteteran. Anak saya dua, masih kecil-kecil. Mau makan apa kalau enggak dari GO-JEK gini. Bisa kasih solusinya kalau sudah melarang?" ungkapnya.
Meski persaingan transportasi online sudah makin mewabah, tapi dia meyakini tren ini akan terus berlanjut. Seiring dengan persaingan yang ada, pengguna transportasi online ini masih dibutuhkan warga Bandung.
"Sekarang orang dari pada pakai ojeg umum (konvensional) cenderungnya pakai yang online. Karena cepat dan murah," katanya.
Rata-rata hampir tiap bulannya dia mengantongi Rp 2 juta. "Kalau awal-awal muncul saya bisa ngantongi Rp 4 juta ke atas," tandasnya seraya berharap pemerintah untuk tidak melarang operasional GO-JEK tersebut.
Setelah sempat melarang ojek online beroperasi, Menteri Jonan akhirnya mengubah aturan tersebut dengan dalih transportasi umum belum bisa melayani kebutuhan masyarakat.
-
Di mana letak Goa Jepang di Bandung? Sudah tahu jika Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda di Kota Bandung, Jawa Barat, memiliki gua Jepang?
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Siapa yang membongkar jalur kereta api Jogja-Bantul? Pada tahun 1943, pekerja Romusha Jepang membongkar jalur kereta api untuk segmen Palbapang-Sewugalur untuk pembangunan jalur kereta api di tempat lain dan mengubah jalur Yogyakarta-Palbapang dari lebar sepur 1.435 mm menjadi 1.067 mm.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.