Penghina Jokowi, Jasriadi ternyata guru les bahasa Inggris
Pasca ditangkap Jasriadi oleh polisi, aktivitas di rumahnya tak lagi terlihat. Jas diketahui memiliki dua orang adik perempuan yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi Pekanbaru.
Jasriadi alias Jas (32) salah seorang tersangka kasus penebar ujaran kebencian dan SARA terhadap Presiden Jokowi Widodo ternyata seorang guru les bahasa Inggris. Selain itu, dia juga berkutat dengan laptop hingga jam 5 subuh.
"Yang saya tahu dia guru les bahasa Inggris, ngajarnya tidak di rumah tapi di luar. Saya tidak tahu di mana tempat ngajar les itu. Kemarin ada tulisan spanduknya di rumah ini," ujar tetangga Jasriadi, Dori (25) saat berbincang dengan merdeka.com Jumat (25/8).
Dia mengaku tidak begitu mengenal Jas secara pribadi. Sebab, meski bertetangga mereka sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Walaupun begitu, para tetangga Jasriadi hanya mengetahui profesinya.
Pasca ditangkap Jasriadi oleh polisi, aktivitas di rumahnya tak lagi terlihat. Jas diketahui memiliki dua orang adik perempuan yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi Pekanbaru.
"Adik-adiknya masih ada tinggal di rumah ini, tapi lebih sering masuk kuliah. Jarang ada di rumah, kadang mereka berada di rumah temannya," ungkap Dori.
Sebelum ditangkap, Jasriadi memang jarang berkomunikasi dengan warga sekitar lainnya. Namun, dia lebih sering bercanda dengan Elsi Giovanni (22) istri dari Dori yang merupakan tetangga sebelah rumah mereka.
"Dia kerjanya pegang laptop terus, sampai jam 5 pagi begitu. Pernah dulu Jas minta izin ke saya untuk menghidupkan musik dari laptopnya, sambil bekerja online. Kadang dia suka bercanda kalau main-main kesini," kata Elsi.
Sebelumnya diberitakan, tiga orang pelaku yang menghina Presiden Joko Widodo ditangkap Satgas Patroli Siber Bareskrim sebagai jaringan penebar ujaran kebencian dan SARA yang bernama Saracen. Ketiganya yakni Jasriadi, Sri Rahayu Ningsih dan MFT (43). Setelah ditelusuri, ternyata aktivitas mereka berpusat di Kota Pekanbaru yang diketuai oleh Jasriadi.
Saat merdeka.com mendatangi rumah kontrakan Jasriadi di Jalan Kassah gang Salempayo RT 04 RW 02, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai ,Kota Pekanbaru, kondisi tertutup dan tidak ditemukan penghuni.
Jasriadi ditangkap pada awal Agustus lalu di rumah kontrakannya di Pekanbaru. Selain dia, Sri Rahayu Ningsih juga ditangkap di tempat terpisah, yakni Cianjur Jawa Barat.
Mereka bertiga ditangkap karena terbukti telah menghina Presiden Joko Widodo melalui postingan di media sosial Facebook. Selain itu mereka juga menyebarkan ujaran kebencian dan SARA serta berita bohong atau hoax melalui akun Facebook miliknya.
Jas merupakan Ketua Saracen dan MFT yang berperan sebagai Koordinator Bidang Media dan Informasi. Atas perbuatannya itu, Jas dijerat tindak pidana ilegal akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat 2 jo Pasal 30 ayat 2 dan atau Pasal 46 ayat 1 jo Pasal 30 ayat 1 UU ITE Nomor 19 tahun 2016 dengan ancaman 7 tahun penjara.
MFT dikenakan tindak pidana ujaran kebencian atau hatespeech dengan konten SARA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45A ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dengan ancaman 6 tahun penjara, dan atau Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 UU ITE dengan ancaman 4 tahun penjara.
Sedangkan SRN dikenakan tindak pidana ujaran kebencian atau hatespeech dengan konten SARA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45A ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU ITE dengan ancaman 6 tahun penjara, dan atau Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 UU ITE dengan ancaman 4 tahun penjara.
Baca juga:
Polisi dalami keterlibatan Saracen sebarkan ujaran SARA di Pilgub DKI
Ke kelompok Saracen, polisi korek info pemesan ujaran kebencian
Mendesak polisi bongkar sponsor Saracen, grup penebar kebencian
Diduga penasehat Saracen, Eggy Sudjana minta polisi tak asal panggil
Polisi akan panggil pihak yang masuk daftar pengurus Saracen
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa saja yang dibahas Jokowi dan Sri Sultan HB X? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1). Dia mengaku membahas soal kondisi politik nasional, termasuk ekonomi hingga geopolitik global. “Ya banyak (yang dibahas). Berbicara masalah ekonomi global, geopolitik global, termasuk juga ekonomi nasional, politik nasional," ujar Jokowi di Pasar Desa Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1).
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas