Pengungsi Pergeseran Tanah di Sukamakmur Bogor Bertambah, Logistik Menipis
Pengungsi terdampak pergeseran tanah di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor bertambah. Pada hari kelima pascabencana, Rabu (17/11), warga yang tinggal di pengungsian berjumlah 221 orang atau 69 Kepala Keluarga (KK).
Pengungsi terdampak pergeseran tanah di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor bertambah. Pada hari kelima pascabencana, Rabu (17/11), warga yang tinggal di pengungsian berjumlah 221 orang atau 69 Kepala Keluarga (KK).
Kepala Desa Sukawangi Budiyanto menjelaskan, warga semakin banyak mengungsi karena pergeseran tanah masih terus terjadi. Apalagi curah hujan cukup tinggi di sekitar lokasi.
-
Kapan Alam Ara dirilis? Dirilis pada 14 Maret 1931, film ini tidak hanya merevolusi sinema India tetapi juga menandai babak baru dalam sejarah budaya populer.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Pantai Menganti ramai dikunjungi? Pantai ini terutama ramai saat akhir pekan, sebab menjadi destinasi wisata keluarga yang diminati.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
"Untuk antisipasi, warga yang ada di daerah rawan kita minta mengungsi dulu di SDN Gunungbatu," kata Budiyanto.
Semakin banyaknya pengungsi berimbas pada kian tingginya kebutuhan logistik. Ketersediaan logistik diperkirakan hanya cukup untuk tiga hari ke depan.
"Insyaallah cukup untuk tiga hari ke depan. Yang kami khawatirkan pergeseran tanah dan longsor susulan yang masih ada. Karena hujan terus," kata dia.
Saat ini pengungsi sangat membutuhkan susu hingga popok, karena ada pengungsi yang masih bayi, balita, hingga lansia. Budiyanto pun berharap ada pasokan logistik tambahan.
Sebelumnya, pada Selasa (16/11), 57 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 198 jiwa terdampak pergeseran tanah yang mulai terjadi pada Kamis (11/11) malam. Sebagian besar warga mengungsi di SDN Gunungbatu yang relatif aman dari pergeseran tanah.
Sejauh ini, ada empat rumah yang terdampak cukup parah. Sementara 53 rumah lainnya dalam posisi terancam.
Baca juga:
Pergeseran Tanah Masih Terus Terjadi di Sukamakmur Bogor
Pemkot Jakpus Audit Keberadaan Sumur Resapan di 400 Perkantoran
BRIN: Aktivitas Warga Pakai Air Tanah Penyebab Sebagian Jakarta Tenggelam
Wagub DKI Sebut Masih Ada Gedung-Gedung Gunakan Air Tanah
Rencana Larangan Penggunaan Air Tanah di Jakarta
DKI Jakarta Mesti Kendalikan Penurunan Tanah untuk Mencegah Tenggelam