Penipuan Catut Nama Bupati dan Wabup Karawang, Pengurus Masjid 2 Kali Teperdaya
Dikatakannya, modus penipuan ini semula pelaku mengirimkan bukti transfer bantuan dari Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Karawang kepada calon korbannya. Setelah itu pelaku menyebut bahwa jumlah transfer yang dilakukan tersebut, lebih dari nominal yang seharusnya dikirimkan.
Pengurus Masjid Jami Al-Barokah, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang melaporkan penipuan ke Polres Karawang yang mencatut nama Bupati dan Wakil Bupati Karawang. Pelapor, Ustaz Dais, menjadi korban dua kali berturut-turut oknum yang mencatut nama Bupati dan Wakil Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh.
"Saya percayanya karena pelaku mengirimkan bukti transferan yang mencatut nama Bupati dan Wakil Bupati," kata Dais, saat membuka laporan Polisi di Polres Karawang, Senin (14/3).
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dikatakannya, modus penipuan ini semula pelaku mengirimkan bukti transfer bantuan dari Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Karawang kepada calon korbannya. Setelah itu pelaku menyebut bahwa jumlah transfer yang dilakukan tersebut, lebih dari nominal yang seharusnya dikirimkan.
Menurut Dais, pelaku atas nama Agus Saputra mengirimkan bukti transfer sebesar Rp15 juta, yang semestinya senilai Rp8 juta dari Cellica. Selanjutnya pelaku menyuruh korban untuk mengirim kembali kelebihan transferan sebesar Rp7 juta.
"Setelah mengirimkan bukti transferan, Dia (Agus) meminta saya mengembalikan uang, katanya kelebihan, yang seharusnya memberi bantuan sebesar 8 Juta Rupiah, ini malah transfer Rp15 juta", ucapnya
Begitupun dengan penipuan yang mengatasnamakan Wakil Bupati, Aep Saepulloh dengan modus yang sama. Pelaku mengirimkan bukti transfer sebesar Rp22 juta, dengan kelebihan yang harus dikembalikan korbannya sebesar Rp7,5 juta.
"Tapi setelah saya cek dengan ketua DKM ke Bank, uang tersebut tidak ada. Dan saya langsung menyadari bahwa kami menjadi korban penipuan," katanya.
Baca juga:
Penampakan Mobil dan Motor Mewah Doni Salmanan Parkir di Bareskrim
Istri dan Manager Doni Salmanan Minta Pemeriksaan Ditunda
Polisi Bakal Periksa Rudy Salim Terkait Kasus Binomo Indra Kenz
Polisi Sita Rumah Doni Salmanan di Bandung dan Soreang
Diduga Ditipu, 25 Warga Bali Dikabarkan Terlunta-lunta di Turki
Bisakah Uang Korban Penipuan Investasi Indra Kenz Kembali?
Fantastis! Segini Jumlah Harta Indra Kenz yang Sudah Disita Polisi