Penjelasan Basarnas radar militer tak tangkap sinyal ELT AirAsia
"Kalau ELT bekerja kita tidak akan seperti ini melakukan penyisiran. Kalau ELT-nya bekerja kita bisa cepat."
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) mengakui sinyal dari Emergency Located Transmiter (ELT) tidak bisa ditangkap oleh radar pesawat yang diterjunkan untuk operasi pencarian pesawat AirAsia QZ 8501. Menurutnya, radar pesawat militer memiliki keterbatasan jangkauan untuk menangkap sinyal ELT.
"Kenapa radar militer tidak menangkap, primary radar itu jangkauannya tidak sejauh dengan operasional sipil. Primary radar itu ada di Tanjung Pinang dan Kalud (Kalimantan Utara). Ada sistem integrasi antara radar militer dan sipil. Sehingga radar primier tidak nangkap," kata Soelistyo di kantor Basarnas Jakarta, Selasa (31/12).
Soelistyo mengatakan, andaikan sedari awal radar militer mampu menangkap sinyal ELT maka operasi pencarian kapal berpenumpang 155 orang itu tidak akan meluas menjadi beberapa area pencarian.
"Kalau ELT bekerja kita tidak akan seperti ini melakukan penyisiran. Kalau ELT-nya bekerja kita bisa cepat," katanya.
Sebelumnya, area operasi pencarian AirAsia QZ 8501 dibagi menjadi empat area, dan di hari kedua menjadi tujuh area dan di hari ketiga diperluas menjadi 13 area. Pasca penemuan dan evakuasi jenazah beserta puing-puing milik AirAsia, kini area pencarian dipersempit kembali menjadi satu area yang sebelumnya menjadi area V.