Penjelasan BMKG Penyebab Gempa M 6,7 di Banten Terasa ke Jakarta Sampai Bandung
BMKG mengimbau masyarakat di lokasi terdampak gempa agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Gempa dengan magnitudo 6,7 mengguncang Sumur, Banten, Jumat (14/1) pukul 16.05 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,21° LS dan 105,05° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.
Setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno melalui keterangan tertulis, Jumat (14/1).
Bambang menjelaskan, guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Cikeusik, Panimbang, Labuan, Sumur, Tangerang Selatan, Lembang, Kota bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, Bandar Lampung, Anyer, Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, dan Kotabumi. Hingga pukul 16.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua kali gempa bumi susulan, dengan magnitudo M3,7 dan M3,5.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya,
Bambang mengimbau masyarakat di lokasi terdampak gempa agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," pesannya.
Baca juga:
Operasional MRT Tak Terganggu Gempa Magnitudo 6,7
Dampak Gempa M 6,7 Banten, Rumah Warga di Pandeglang Alami Kerusakan
Getaran Gempa Banten M 6,7 Terasa 5 Detik, Anggota Polres Tangsel Berhamburan
Sejumlah Rumah Warga Desa Munjul Pandeglang Rusak Akibat Gempa Bumi
Gempa di Banten, Warga Bandar Lampung juga Rasakan Getaran
Gempa Terasa di Jakarta, Wagub DKI Minta Warga Tenang & Perbarui Informasi