Penjelasan BPPT Terkait Cuaca hingga Banjir di Kalimantan Selatan
Jon Arifian mengatakan dari analisis vector angin global tanggal 8 – 12 Januari 2021, wilayah Indonesia merupakan area pertemuan angin dari Samudera Pasifik (Timur) dan Samudera Hindia (Barat) yang menyebabkan pengumpulan massa udara di wilayah Indonesia bagian tengah.
Balai Besar Teknologi Cuaca-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC-BPPT) peringatkan hujan ekstrim yang melanda beberapa wilayah Indonesia. Di Kalimantan Selatan, tingkat curah hujan yang terjadi telah mencapai 270 mm perhari.
“Hujan yang terjadi beberapa hari ini dan yang cukup lebat terjadi mulai tadi malam lebih disebabkan karena adanya daerah pertemuan atau pumpun angin di wilayah Kalimantan Selatan, di mana akan menyebabkan penumpukan massa udara dan menyebabkan pertumbuhan awan yang cukup masif di daerah tersebut. Seperti terlihat pada gambar gradien angin bahwa sejak beberapa hari lalu terjadi daerah konvergensi angin dan terlihat lebih kuat sejak tadi malam,” ujar Jon Arifian, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca di Jakarta, Sabtu (16/1/2021).
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Kapan wilayah Banyumas memasuki awal musim hujan? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
Jon Arifian mengatakan dari analisis vector angin global tanggal 8 – 12 Januari 2021, wilayah Indonesia merupakan area pertemuan angin dari Samudera Pasifik (Timur) dan Samudera Hindia (Barat) yang menyebabkan pengumpulan massa udara di wilayah Indonesia bagian tengah. Pengumpulan massa udara yang cukup masif berpotensi menyebabkan hujan ekstrim seperti halnya yang terjadi di Kalimantan Selatan.
Dari beberapa penakar hujan milik BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), tingkat curah hujan yang terjadi di Kalimantan Selatan telah mencapai 270 mm perhari , sehingga masuk dalam kategori sangat ekstrem.
“Banjir setinggi 2-3 meter melanda Kalimantan Selatan dan menyebabkan rumah warga terendam banjir. Hujan yang terjadi beberapa hari sebelumnya dan hujan ekstrim tadi malam merupakan penyebab terjadinya banjir. Pusat curah hujan tertinggi terletak di wilayah Kalimantan Selatan bagian barat dan selatan, seperti terlihat pada gambar peta intensitas curah hujan BMKG,” ungkap Jon Arifian.
Kendati demikian, Jon mengatakan, peluang hujan di Kalimantan Selatan dalam beberapa hari ke depan berdasarkan beberapa prediksi ECMWF dan GFS, akan berangsur menurun.
"Kalaupun ada hujan pada beberapa hari setelahnya intensitasnya akan lebih ringan dari tanggal 14 dan 15 Januari 2021” tutur Pak Jon.
Sementara untuk wilayah-wilayah lain, kata Jon, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrim. “Saat ini wilayah Indonesia masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga ekstrim karena Indonesia masih dalam kondisi La Nina walaupun kategori lemah. Untuk itu saya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan terjadinya cuaca ektrim,” tegasnya.
Fenomena hujan ekstrim, lanjut Jon Arifian, memang kerap terjadi di Indonesia dan disebabkan oleh banyak hal. “Cuaca dan iklim di Indonesia dipengaruhi faktor global seperti misalnya fenomena La Nina, MJO, dan angin monsoon dan lainnya. Seperti misalnya index Nino 3.4 saat ini menunjukkan nilai -0.57 yang menunjukkan wilayah Indonesia mengalami La Nina lemah. Selain itu Maden Julian Oscilation (MJO) saat ini berada di kuadran 3 sehingga peningkatan aktifitas pertumbuhan awan berada di Samudra Indonesia sebelah barat Sumatera. Demikian juga dengan nilai IOD juga cenderung netral yaitu di nilai -0.24,” paparnya.
Baca juga:
TNI Kerahkan Prajurit hingga Alutsista Tangani Banjir di Kalsel
Lebih dari 3.000 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Balangan Kalsel
3.571 Rumah di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan Terendam Banjir
Hari Ketiga Banjir Kalimantan Selatan, Air Makin Naik Meski Tak Hujan
Banjir Kalsel, 5 Jenazah Ditemukan di Hulu Sungai Tengah & Korban Hanyut Minta Tolong
Jokowi: Saya Perintahkan Kepala BNPB Secepatnya Kirim Perahu Karet ke Banjir Kalsel