Penjelasan Ilmiah soal Mutasi Covid-19 Kurangi Efikasi Vaksin
"Yang terakhir adalah mempengaruhi daripada efikasi vaksin. Tapi bisa juga mutasi itu dia melemahkan sendiri oleh virusnya."
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir apabila terjadi mutasi virus dari Covid-19 yang dapat mengurangi efikasi vaksin.
"Varian Mu ini diperkirakan akan mempengaruhi efektivitas dari vaksin. Tetapi tidak perlu khawatir karena sudah ada kajiannya," kata Nadia dalam 'Siaran Sehat Kesiapsiagaan Hadapi Varian Baru' yang terpantau daring di Jakarta, Senin (13/9).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Nadia mengatakan, hampir semua vaksin akan terpengaruh dengan adanya varian dari Covid-19 baik dengan adanya varian Alfa, Beta maupun varian Delta. Hal tersebut dapat terjadi karena ketika virus mengalami mutasi, secara alamiah virus akan melakukan penyesuaian atau beradaptasi dengan keadaan.
Ada empat hal yang akan terjadi dari mutasi virus. Dia membeberkan keempat hal itu adalah virus akan berubah menjadi lebih ganas yang kemudian akan memiliki sifat lebih cepat menular, virus akan meningkatkan tingkat keparahan, selanjutnya memperlambat respon pengobatan dan mempengaruhi efikasi vaksin.
"Yang terakhir adalah mempengaruhi daripada efikasi vaksin. Tapi bisa juga mutasi itu dia melemahkan sendiri oleh virusnya. Tapi tentunya yang harus kita waspadai mutasi tadi menyebabkan si virus Covid ini menjadi ganas," kata dia menjelaskan hal terakhir yang terjadi pada proses mutasi virus.
Ia menjelaskan walaupun varian baru dapat menurunkan atau dapat mempengaruhi vaksin, vaksin tetap mampu memberikan perlindungan pada orang yang telah divaksinasi.
"Walaupun dia menurunkan atau berpengaruh, tetap vaksin yang ada saat ini tetap memberikan proteksi kepada kita. Jadi tidak perlu ragu-ragu lagi, kita yakin bahwa vaksin ini memberikan proteksi kepada kita walaupun ada varian-varian atau mutasi virus ini," jelas dia.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan segala jenis varian Covid-19 dapat masuk hampir ke seluruh organ tubuh manusia.
"Sayangnya virus SARS-CoV-2 ini bisa masuk hampir ke seluruh organ tubuh kita. Karena hampir seluruh organ tubuh kita ada reseptornya, jadi di mana dia menyerang yang paling hebat biasa memunculkan gejala di situ bisanya lebih hebat," kata Reisa.
Ia menjelaskan, varian-varian tersebut tidak terkait dengan varian tertentu secara spesifik. Namun secara umum virus SARS-CoV-2 tidak hanya menyerang paru-paru atau saluran pernafasan, tetapi bisa menjalar dan berpengaruh ke berbagai organ tubuh seseorang.
Melihat bahwa mutasi virus memiliki risiko yang berbahaya, dia menyarankan agar masyarakat segera melakukan vaksinasi supaya segera membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), supaya dapat mencegah terjadinya penularan dan mengurangi risiko kematian karena jenis varian baru akibat mutasi dari Covid-19.
"Jadi sekali lagi tidak perlu pilih-pilih vaksin. Gunakanlah vaksin yang saat ini sudah tersedia di sekitar kita. Karena perlindungan terbaik yang kita butuhkan adalah segera mungkin mendapat vaksinasi sehingga terciptalah kekebalan kelompok," kata Reisa Broto Asmoro.
(mdk/rhm)