Penjual cangkul di Malang belum tahu ada cangkul impor dari China
Penjual cangkul di Malang belum tahu ada cangkul impor dari China. Para pedagang khawatir keberadaan pacul dari China akan memaksa perajin pacul lokal gulung tikar
Penjual cangkul di Kota Malang belum mengetahui keberadaan cangkul impor asal China masuk ke pasaran. Hingga saat ini, jenis cangkul yang beredar tidak ditemukan jenis baru.
"Belum tahu kalau yang impor, tapi ini setahu saya buatan Malang saja. Salesnya datang menitipkan barang di sini," kata Soeprapto (58), penjual aneka alat pertanian di toko pertukangan, Jalan Ki Ageng Gribig Kedungkandang, Kota Malang, Rabu (10/11).
Soeprapto menjual alat-alat pertanian sudah bertahun-tahun dan yang dianggapnya paling bagus buatan Blitar dan Tulungagung. Namun harganya lebih mahal, karena kandungan bajanya yang tinggi dibanding kebanyakan cangkul di pasaran.
"Kalau dari Blitar atau Tulungagung sangat baik kualitasnya," katanya.
Tetapi jenis cangkul tersebut harganya juga lebih mahal dibandingkan harga cangkul kebanyakan. Biasanya cangkul tersebut dijual dengan kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.
Kata Prapto, cangkul yang beredar di pasaran memiliki dua jenis yakni cangkul cor-coran dan cangkul pande dengan ukuran 17, 18, 19 sentimeter. Kalau cor-coran biasanya dibuat secara massal oleh pabrik dengan sebuah mesin pencetak.
Harga cangkul jenis cor-coran lebih murah dengan harga Rp 35 ribu, sementara harga cangkul buatan pande jatuhnya lebih mahal. Sebuah cangkul produksi pande dijual dengan harga Rp 50 ribu.
"Kemungkinan yang jenis impor itu cor-coran atau buatan pabrik, kalau yang saya jual merek Crocodile gambarnya buaya," katanya.
Kata Prapto, yang membedakan cangkul terletak pada komposisi jumlah bajanya. Campuran baja dan besi yang seimbang akan membuat cangkul awet dan tajam. Selain itu, tajamnya juga akan lebih lama.
Prapto sendiri sebenarnya tidak peduli dengan kehadiran cangkul impor, karena keuntungannya dihitung dari jumlah cangkul yang berhasil dijual. Akan tetapi yang dikhawatirkan, akan banyak pandai pembuat cangkul lokal akan tutup.