Data Terbaru: Indonesia Paling Banyak Impor Anggur Asal China
Kualitas buah lokal tidak kalah saing dengan buah impor.
Mencuatnya kabar mengenai zat berbahaya pada anggur shine muscat impor sempat membuat masyarakat khawatir. Di satu sisi, isu tersebut menurut Badan Karantina Nasional (Barantin) menjadi momentum buah local.
Barantin mengajak masyarakat untuk lebih mengutamakan konsumsi buah-buahan lokal. Pasalnya, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan produk hortikultura, seperti mangga, manggis, pisang, dan nanas yang berkualitas dan diminati pasar internasional.
Menurut Kepala Barantin, Sahat M. Pangabean, kualitas buah lokal, terutama anggur, tidak kalah dengan kualitas buah impor. Maka dari itu, produk hortikultura Indonesia banyak diminati oleh pasar internasional, yang artinya produk-produk ini juga memiliki kualitas yang tinggi dan sehat untuk dikonsumsi.
Namun, di sisi lain impor komoditas buah anggur di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari Sertifikasi Badan Karantina Indonesia per tanggal 29 Oktober, impor komoditas buah anggur periode Januari-Oktober mencapai sekitar 86.360 ton.
Adapun, rincian data impor anggur dari berbagai negara, sebagai berikut:
China: 54.905 ton
Australia: 24.252 ton
Peru: 2.386 ton
Chili: 2.076 ton
India: 1.022 ton
Amerika Serikat: 912 ton
Afrika Selatan: 517 ton
Mesir: 266 ton
Korea Selatan: 19 ton
Jepang: 812 kilogram
Budidaya Anggur Impor di Indonesia
Sementara itu, Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Liferdi Lukman, telah mencatat kemajuan signifikan dalam budidaya anggur impor.
Berdasarkan laporan terkini, terdapat 120 jenis anggur impor yang berhasil ditanam dan berbuah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa varietas anggur yang selama ini diimpor dapat dibudidayakan di Indonesia.
Bahkan, ada salah satu jenis anggur yang mendapat perhatian khusus karena popularitasnya meningkat di kalangan petani lokal. Hingga kini, sudah ada sekitar 250 petani yang mulai menanam anggur jenis tersebut.
Keberhasilan budidaya anggur tidak hanya didukung oleh kemauan petani lokal, tetapi juga berkat adanya penerapan inovasi teknologi dalam budidaya.
Teknologi yang digunakan dalam budidaya anggur ini memastikan bahwa hasil pertanian aman dikonsumsi, sebab seluruh prosesnya dilakukan secara organik.
Tentu saja, hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa anggur yang dihasilkan bebas dari bahan kimia berbahaya.
Dengan teknologi ramah lingkungan, para petani dapat memproduksi anggur berkualitas tinggi dan aman bagi konsumen. Rupanya ini menjadi tonggak baru bagi pertanian anggur di Indonesia, di mana anggur impor tidak hanya menjadi komoditas konsumsi, tetapi juga dapat diproduksi secara lokal.
Reporter Magang: Thalita Dewanty