Pensiun sebagai polisi, Bripka Arifin ditangisi anak-anak SD
Pensiun sebagai polisi, Bripka Arifin ditangisi anak-anak SD. Bripka Arifin selama ini mengajar di SD dan masjid. Saking dekatnya dengan anak-anak didik, banyak yang menangis saat Bripka Arifin berpamitan pensiun.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin memberikan penghargaan kepada Bripka Arifin, anggota Bhabinkamtibmas Desa Banjarjo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Machfud menyerahkan piagam penghargaan dan sebuah sepeda motor kepada anggotanya yang dianggap membawa citra positif bagi kepolisian.
"Bripka Arifin menjadi viral di dunia media sosial. Bahkan Polda Papua ingin meminta Bripka Arifin untuk memberikan inspirasi kepada polisi lain di Papua," kata Machfud Arifin di Mapolres Malang di Kepanjen, Rabu (11/1).
Bripka Arifin adalah seorang anggota Bhabinkamtibmas di Desa Banjarjo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yang dikenal dekat dengan masyarakat. Karena kedekatannya, tidak sedikit orang mengenal keramahannya.
Secara berkala, Arifin memberikan pembinaan di sekolah dasar (SD) dan masjid-masjid di lingkungan kerjanya. Saking dekatnya, anak-anak SD menangis memeluknya saat berpamitan hendak pensiun. Foto dan video peristiwa itu kemudian diunggah ke media sosial dan mendapatkan pujian dari masyarakat.
"Polri harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Secara spontan anak-anak ramai-ramai menangis memeluknya, karena terbukti kedekatan dengan masyarakat," katanya.
Bripka Arifin sangat ramah kepada siapapun, terutama kepada anak-anak kecil. Karena kedekatannya itu sangat membekas di hati anak-anak.
"Mengurus anak kecil itu susah, kita saja sangat susah meminta anak kita. Tapi ini luar biasa," tegasnya.
Kapolda menceritakan, dirinya mendapat permintaan dari Polda Papua agar Bripka Arifin memberikan motivasi kepada anggota Polres di sana. Karena itu memang sangat menginspirasi masyarakat luas.
"Tidak hanya di Papua, harus juga Polisi di lingkungan Polda Jawa Timur," katanya.
Kapolda juga mengingatkan agar aparatnya untuk bekerja sama dalam menjalankan tugas. Apapun pekerjaan yang dikerjakan secara bersama-sama akan sangat ringan.
"Karena tidak sedikit yang menghendaki Indonesia tidak damai dan tenteram. Kalau kita dekat dengan masyarakat bisa menangkap dan mengantisipasi, tentu akan mudah," katanya.
Kekuatan Polisi bukan pada senjata, tetapi dengan pendekatan persuasif dan menyatu dengan masyarakat akan sangat efektif. Bhabinkamtibmas memiliki peran utama dalam hal ini.
"Silakan menjadi tutor, mentor, jangan berhenti dalam pengabdian," pesannya.
Sementara itu, Bripka Arifin mengaku dekat dengan masyarakat karena menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati. Pekerjaan yang dijalankan memang menjadi tugasnya sebagai polisi.
"Saya senang dekat dengan anak-anak," tegasnya.
Arifin rutin memberikan pembinaan ke sekolah-sekolah di wilayahnya. Secara berkeliling menjadi inspektur upacara, selain juga di masjid-masjid.