Penumpang Lion Air bercanda bawa bom diduga kuat bintara polisi
Anggota polisi itu kini menjalani pemeriksaan oleh Bidang Propam di Mapolresta Jambi.
Anggota polisi berpangkat Bintara yang melakukan pengancaman bom di dalam pesawat Lion Air tujuan Jambi- Jakarta pada Senin pagi, menjalani pemeriksaan oleh Bidang Propam di Mapolresta Jambi.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi yang disampaikan pihak Polresta Jambi terkait kasus ini, dan staf Humas Polresta Jambi juga masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap pelaku oleh Propam dan perkembangan keterangan resmi akan disampaikan langsung oleh Kapolresta nantinya.
Pasca menjalani pemeriksaan terlebih dahulu oleh pihak keamanan Bandara Sultan Thaha Jambi usai diamankan dari atas pesawat, Bintara Polisi itu berinisial M, kini dilimpahkan ke Polresta Jambi dan masih menjalani pemeriksaan, belum ada status yang ditetapkan kepada yang bersangkutan.
Sementara itu Kepala Keamanan Bandara Sultan Thaha Jambi, Gurit Setiawan membenarkan, bahwa pihaknya telah mengamankan seorang laki-laki dari atas pesawat Lion Air karena melakukan pengancaman bom di atas pesawat saat sedang boarding pass.
"Lelaki itu saat di atas pesawat ketika ditanyai pramugari tasnya berisikaan apa, oleh pelaku dikatakan bom sehingga membuat panik para penumpang lainnya yang sudah ada di atas pesawat itu dan akhirnya pelaku diamankan oleh petugas," katanya seperti dikutip Antara.
Ancaman itu tidak terbukti dan kemudian pelaku pelaku diperiksa ditemukan kartu tanda anggota Polri, sehingga pelaku diserahkan ke Polresta Jambi.
Usai kejadian itu, para penumpang pesawat bersama bagasinya diperiksa ulang oleh tim Gegana Polda dan dan dinyatakan steril dari bom. Beberapa jam kemudian pesawat kembali diberangkatkan menuju Jakarta dan kini situasi bandara Jambi sudah normal.
Baca juga:
Penumpang Lion Air rute Jambi-Jakarta bercanda bawa bom
Ngaku bawa bom di pesawat, orang-orang ini berakhir dibui
Bandara Husein Sastranegara bersolek, habiskan dana Rp 174 miliar
Mulai besok, Lion Air mulai 'singgah' di Bandara Husein Sastranegara
Anak usaha Garuda bakal pasok komponen maskapai penerbangan Swiss
-
Siapa saja anggota polisi yang berasal dari suku anak dalam Jambi? Seperti yang dirasakan oleh tiga orang pemuda berdarah suku anak dalam Jambi yang kini berhasil menjadi seorang polisi.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus penganiayaan di Jombang? Menurut penuturan orang tua korban, awalnya sang anak diajak bermain layang-layang oleh temannya. "Katanya orangtuanya (korban) diajak main layang-layang, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu," ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Apa yang terjadi saat eksekusi di Jambi? Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.