Penyalur uang proyek e-KTP ke Setnov didakwa memperkaya perusahaan Rp 79 miliar
Penyalur uang proyek e-KTP ke Setnov didakwa memperkaya perusahaan Rp 79 miliar. Guna mengelabui adanya realisasi korupsi kepada Setya Novanto, Anang mentransfer ke beberapa rekening perusahaan dan money changer tertentu baik dalam ataupun luar negeri.
Jaksa Penuntut Umum pada KPK mendakwa Anang Sugiana Sudiharjo melakukan tindak pidana korupsi terkait pengerjaan proyek e-KTP. Mantan Direktur PT Quadra Solution itu dianggap telah memperkaya diri sendiri atau korporasinya sebesar Rp 79 miliar.
"Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain yaitu memperkaya PT Quadra Solution yang merupakan perusahaan milik terdakwa sejumlah Rp 79 miliar," kata Jaksa Lie Putra Setyawan saat membacakan surat dakwaan milik Anang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (28/3).
-
Kapan korban melapor kasus KDRT? Laporan yang dilayangkan korban pada 7 Agustus 2023 lalu telah diterima Unit PPA Polres Metro Bekasi dan masih dalam proses penyelidikan.
-
Apa arti KPPS? KPPS adalah singkatan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Ini merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilu di Indonesia.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Kenapa Kementerian Perhubungan dan KNKT meneliti rangka eSAF? Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama dengan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengatakan bahwa masyarakat diimbau untuk tidak terlalu khawatir terkait masalah rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor Honda."Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno.
Dalam surat dakwaannya, Anang menemui Direktur PNRI saat itu Isnu Edhi Wijaya di kantornya dan menyampaikan keinginannya bergabung dengan konsorsium PNRI untuk pengerjaan proyek e-KTP. Saat itu, Isnu mengatakan, proyek senilai Rp 5,9 triliun itu milik Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Anang kemudian menemui Andi dan ikut serta dalam pertemuan di ruko Fatmawati, Jakarta Selatan. Kemudian di kantor PNRI, terdapat pertemuan yang dihadiri oleh Paulus Tanos selaku Direktur PT Sandipala Arthaputra, Andi Narogong, dan Isnu Edhi Wijaya. Di sana Anang menyampaikan keinginannya ikut serta proyek tersebut.
Saat itu, Isnu menyampaikan syarat bahwa keikutsertaan lelang adalah tanggungan komitmen fee 10 persen dari peserta ke beberapa pihak dengan rincian 5 persen untuk DPR dan 5 persen untuk Kementerian Dalam Negeri. Anang pun menyanggupi syarat tersebut.
"Atas hal tersebut terdakwa bersalah menyanggupinya dengan mengatakan saya ikut aturan mainnya," ujar Jaksa.
Dalam prosesnya, Anang beberapa kali menggelontorkan uang di antaranya USD 200 ribu dan Rp 2 miliar untuk pengacara Hotma Sitompul terkait adanya gugatan pengumuman lelang e-KTP ke Polda Metro Jaya.
Kemudian, Anang kembali mengikuti pertemuan di apartment milik Paulus Tannos. Di sana disampaikan bahwa tanggung jawab komitmen fee bagi Setya Novanto sebesar USD 3,5 juta ada pada dirinya.
"Dananya akan diambil dari bagian pembayaran PT Quadra Solution kepada Johannes Marliem melalui perusahaan Biomorf Mauritius dan PT Biomorf Lone Indonesia untuk kemudian ditransfer ke rekening Made Oka Masagung di Singapura dan akhirnya diserahkan kepada Setya Novanto," ujarnya.
Guna mengelabui adanya realisasi korupsi kepada Setya Novanto, Anang mentransfer ke beberapa rekening perusahaan dan money changer tertentu baik dalam ataupun luar negeri.
Anang bersama Johannes Marliem selaku vendor penyedia AFIS L-1 kemudian merealisasikan jatah untuk mantan ketua DPR itu dengan total USD 7,3 juta melalui beberapa money changer dan beberapa rekening perusahaan.
Atas perbuatannya Anang didakwa melanggar Pasal 2 atau Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Baca juga:
KPK kembali periksa keponakan dan putri Setya Novanto
PPATK bakal telusuri rekening Puan dan Pramono Anung usai disebut terima uang e-KTP
Novanto hadirkan 2 politkus Golkar jadi saksi meringankan di sidang e-KTP
Ekspresi Andi Narogong saat kembali diperiksa KPK
Syarief Hasan sebut pernyataan Sekjen PDIP ganggu penjajakan koalisi
Dukcapil Jaksel temukan 2.700 NIK ganda, namun nama & alamat berbeda
Banyak pemilih tak punya e-KTP, Bawaslu buka posko pengaduan warga