Setyo Budiyanto, Ketua KPK Baru Punya Harta Rp9 Miliar dan Tak Ada Utang
Penunjukan Setyo mencerminkan komitmen yang kuat dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia.
Setyo Budiyanto telah resmi terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2024-2029.
Komisaris Jenderal (Komjen) Pol ini memperoleh kepercayaan penuh dari anggota Komisi III DPR RI setelah melewati proses pemilihan yang ketat dan transparan.
Penunjukan Setyo mencerminkan komitmen yang kuat dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), tercatat bahwa Setyo memiliki kekayaan mencapai Rp9,6 miliar tanpa adanya utang.
Sebagian besar aset yang dimilikinya terdiri dari tanah, bangunan, kendaraan, dan kas tunai. Hal ini menunjukkan bahwa Setyo merupakan pejabat publik dengan rekam jejak keuangan yang bersih.
Proses pemilihan Ketua KPK yang baru ini melibatkan sepuluh calon terpilih yang menjalani serangkaian fit and proper test. Dengan latar belakang yang kuat, pengalaman yang mumpuni, serta harta kekayaan yang transparan, Setyo menjadi sosok yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi lembaga antikorupsi tersebut.
Dalam menghadapi tantangan besar di bidang pemberantasan korupsi, harapan masyarakat terletak pada kinerja dan integritas Setyo Budiyanto sebagai ketua baru KPK.
Proses Pemilihan Ketua KPK
Proses pemilihan Ketua KPK untuk periode 2024-2029 meliputi berbagai tahapan yang dimulai dari seleksi hingga uji kelayakan atau fit and proper test.
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk memastikan bahwa hanya individu dengan integritas tinggi yang dapat terpilih.
Komisi III DPR RI bertindak sebagai panitia seleksi dan telah melaksanakan serangkaian tes sejak awal November 2024. Sebanyak sepuluh calon pimpinan KPK yang lolos seleksi administrasi kemudian mengikuti fit and proper test yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari 18 November 2024. Dalam sesi tersebut, setiap calon diminta untuk mempresentasikan visi dan misi mereka di depan anggota DPR.
Proses pemilihan ini berakhir pada 21 November 2024, ketika Komisi III mengadakan rapat pleno untuk menentukan lima nama pimpinan KPK.
Setyo Budiyanto akhirnya terpilih sebagai Ketua KPK setelah memperoleh dukungan mayoritas suara dari anggota DPR. "Pengalaman dan jaringan kuat Setyo menjadi alasan utama pemilihannya," ungkap Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman.
Kekayaan Setyo Budiyanto: Jelas dan Bebas Utang
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang disampaikan pada 1 April 2024, Setyo Budiyanto memiliki total kekayaan sebesar Rp9,6 miliar.
Sebagian besar dari kekayaan tersebut berasal dari kepemilikan tanah dan bangunan yang terletak di berbagai kota besar di Indonesia. Aset paling signifikan yang dimiliki oleh Setyo adalah tanah dan bangunan di Tangerang Selatan, yang bernilai Rp5,5 miliar, diikuti oleh tanah dan bangunan di Makassar dengan nilai Rp1,7 miliar.
Selain itu, Setyo juga memiliki sebidang tanah di Bogor yang bernilai Rp400 juta. Kekayaan yang dimiliki mencerminkan gaya hidup Setyo yang efisien dan terencana.
Ia melaporkan bahwa dirinya tidak memiliki utang maupun surat berharga yang dapat mengurangi nilai kekayaannya.
"Keterbukaan dalam melaporkan harta adalah bagian dari integritas seorang pemimpin KPK," ungkap Nasir Djamil, anggota Komisi III DPR.
Aset Kendaraan dan Hobi Sepeda
Selain memiliki tanah dan bangunan, Setyo juga memiliki aset transportasi yang total nilainya mencapai Rp946 juta. Di dalamnya terdapat mobil Toyota LX tahun 2012 dengan nilai Rp875 juta serta motor Piaggio Vespa tahun 2016 yang dihargai Rp21 juta.
Menariknya, Setyo Budiyanto juga mencantumkan dua unit sepeda jenis road bike sebagai bagian dari asetnya. Sepeda RB tahun 2020 dan Trek RB tahun 2022 memiliki total nilai Rp50 juta, yang menunjukkan kecintaannya terhadap hobi bersepeda sebagai Ketua KPK yang baru.
Dalam laporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Setyo mencantumkan kas dan setara kas senilai Rp705 juta. Angka tersebut mencerminkan pengelolaan keuangan yang baik, terutama mengingat bahwa sebagian besar kekayaan Setyo terdiri dari aset tetap.
Hal ini menunjukkan bahwa dia memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengelola kekayaannya dengan bijak.