Penyebab Banjir Rob di Pantura Jateng: Penurunan Tanah dan Iklim
Ediar menjelaskan penyebab kondisi tanah mengalami penurunan. Selain karena faktor alamiah material mengalami pemadatan, terdapat beban besar di atas tanah.
Seluruh wilayah kabupaten dan kota di sepanjang pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah dilanda banjir rob dan gelombang pasang. Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan telah melakukan penelitian penyebab bencana terjadi.
Hasilnya, tanah di sepanjang pesisir Pantura Jawa Tengah mengalami konsolidasi atau pemadatan. Dampaknya, posisi tanah menurun sehingga rawan bencana.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Apa yang terjadi di tengah banjir di Kebon Pala? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
"Tentu saja saat ini mengalami konsolidasi artinya mengalami pemadatan," kata Sekretaris Badan Geologi, Ediar Usman dalam konferensi pers, Selasa (31/5).
Ediar menjelaskan penyebab kondisi tanah mengalami penurunan. Selain karena faktor alamiah material mengalami pemadatan, terdapat beban besar di atas tanah.
Pada kawasan tertentu di Pantura Jawa Tengah, kata dia, penurunan tanah terjadi lebih cepat. Karena adanya pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sedimen yang belum terkonsolidasi.
"Apabila ada beban di atasnya, maka tentu saja ini akan mempercepat pemadatan dan penurunan tanah itu sendiri," jelasnya.
Di lain sisi, terjadi gelombang tinggi di pesisir Pantura Jawa Tengah sebagai akibat dari perubahan iklim. Sehingga wilayah yang mengalami penurunan tanah dengan mudah terendam banjir.
Belajar dari kondisi yang melanda Pantura Jawa Tengah, Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi. Di antaranya pembangunan harus memahami kondisi geologi dan dinamika pesisir.
Kemudian perlu menyamakan persepsi antara semua pihak, termasuk masyarakat untuk mencegah bencana serupa terulang. Lalu pola hidup masyarakat harus diubah, seperti menjaga lingkungan tetap bersih.
"Perlu penataan wilayah. Mesti dipertimbangkan kembali ke depan untuk pembangunan pemukiman, industri, pelabuhan, kawasan wisata, tempat nelayan, dan industri perikanan," katanya.
Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rita Susilawati mengatakan banjir rob yang terjadi di Pantura Jawa Tengah dampak dari kombinasi iklim dan penurunan tanah. Penurunan tanah sendiri bisa terjadi secara bertahap dan tiba-tiba, tergantung penyebabnya.
"Nah ini memang merupakan ancaman besar terutama di kota-kota besar, pemukiman padat. Karena di situ sudah tersedia infrastruktur, ada bangunan, dan sebagainya," ujarnya.
Menurut Rita, penurunan tanah terjadi karena dua faktor, yakni alamiah dan aktivitas manusia. Dari sisi alamiah, tanah menurun karena karakteristik batuan bersifat lunak memungkinkan terjadinya kompaksi alamiah. Lalu adanya dinamika aktivitas geologi secara regional yang menyebabkan tanah menjadi labil.
Sementara dari sisi faktor aktivitas manusia, tanah menurun karena adanya beban bangunan melebihi kapasitas daya dukung tanah. Kemudian pengambilan air tanah berlebih melebihi kemampuan daya suplai lapisan air.
(mdk/eko)