Penyebar informasi hoax di media sosial terdeteksi Polri
Tim Cyber Polri terus melakukan penyelidikan terhadap banyak pihak menyebarluaskan informasi bohong (hoax) di media sosial. Polri menduga informasi sengaja disebar guna menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat.
Tim Cyber Polri terus melakukan penyelidikan terhadap banyak pihak menyebarluaskan informasi bohong (hoax) di media sosial. Polri menduga informasi sengaja disebar guna menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat.
"Sudah terdeteksi ya pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja menyebarluaskan informasi yang kita lihat tujuannya ingin menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/11).
Untuk itu, Boy mengingatkan semua pihak tidak menyebarluaskan pelbagai isu menyebabkan kekhawatiran masyarakat. Sebab, Polri tak segan menindak tegas penyebar informasi bohong tersebut.
Boy mengatakan Polri sepenuhnya menjamin keamanan setiap warga negara. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan informasi-informasi hoax yang disebar di media sosial.
"Kepolisian sepenuhnya memberikan jaminan keamanan kepada semua warga negara dan tidak perlu menghiraukan ajakan atau rusuh untuk melakukan pengambilan uang atau sejenisnya," ujar dia.
Boy menganggap informasi hoax disebar banyak pihak sangat tidak mendasar. Dia menganggap ulah pihak tersebut ingin mengacaukan situasi negara termasuk mengganggu ekonomi Indonesia.
"Saya tidak bisa sampaikan pihak mana yang terdeteksi, tapi unit cyber crime kita sudah pegang data. Jadi kami mohon yang terpenting masyarakat laksanakan aktivitas seperti biasa," pungkas Boy.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Polda Bali untuk menindaklanjuti berita hoaks tersebut? Penelusuran "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sibercrim Ditreskrimsus Polda Bali, untuk melacak akun tersebut," katanya.
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Siapa yang menyebarkan video hoax tentang hilangnya uang di BRI? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
Baca juga:
Bareskrim tangkap penyebar berita hoax Kapolri
Polda Kepri pastikan kerusuhan di Kota Batam hoax
Polri temukan penyebar info hoax Kapolri ada di Sulsel dan Jabar
Awas, ini 5 Tips 'hoax' pada smartphone yang justru bikin hp rusak!