Perahu karet kurang, korban banjir di Kudus sulit dievakuasi
"Masih kurang banyak. Makanya saya minta bantuan kepada TNI-Polri," ungkap Ganjar Pranowo.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan bahwa jajarannya mengalami kekurangan perahu karet untuk mengevakuasi ribuan warga yang terdampak banjir di Kudus, Jawa Tengah. Ganjar pun langsung mengunjungi banjir dan longsor di Kudus.
"Kita masih butuh banyak perahu karet untuk mengevakuasi korban banjir di Kudus. Masih kurang banyak. Makanya saya minta bantuan kepada TNI-Polri," ungkap Ganjar Pranowo saat dihubungi merdeka.com Rabu(22/1) sedang dalam perjalanan menuju ke Kudus, Jawa Tengah.
Ganjar bersama dengan rombongan BPBD Jateng Rabu 22/1) siang ini meluncur ke Kudus untuk melihat secara langsung kondisi banjir yang mengakibatkan tersendatnya jalur pantura timur yang merupakan jalur nasional Semarang-Surabaya. Termasuk juga akan melakukan pengecekan bencana longsor yang baru terjadi di Kawasan Pegunungan Rahtawu, Kabupaten Kudus yang menewaskan 12 orang warga di sekitar gunung berketinggian 700 dpl tersebut.
"Kalau memungkinkan medannya karena di pegunungan kita juga akan melihat kondisi realistisnya bagaimana. Yang paling penting adalah secepat dan sesegera mungkin melakukan pertolongan kepada warga," ungkapnya.
Termasuk kesiapan tempat pengungsian maupun logistik yang nanti dibutuhkan oleh ribuan warga yang mengungsi dan tersebar di beberapa titik di kabupaten Kudus.
Ganjar juga meminta kepada seluruh stakeholder atau instansi terkait yang terlibat dalam penanganan bencana supaya mengaktifkan kontak handphone-nya masing-masing. Supaya komunikasi berjalan dengan lancar dan bisa langsung tertangani.
"Saya minta kepada semua personel yang terlibat untuk tetap mengaktifkan nomor hp-nya masing-masing. Supaya bisa komunikasi berjalan dengan baik dan proses penanganan korban bencana tidak terganggu," ungkapnya.