Perayaan tahun baru Islam & Jawa di Surakarta kembali beda
Perayaan 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta dan Istana Mangkunegaran berbeda seperti 3 atau 4 tahun yang lalu.
Perayaan 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta dan Istana Mangkunegaran berbeda hari. Keraton Kasunanan Surakarta telah mengumumkan bahwa menyambut Tahun Baru Hijriyah 1437 atau tahun baru Jawa 1949, jatuh pada 14 Oktober 2015. Sedangkan Istana Mangkunegaran menetapkan perayaan 1 Sura jatuh pada 13 Oktober 2015.
Perbedaan perayaan tahun baru Islam dan tahun baru Jawa tersebut bukanlah yang pertama terjadi di dua kerajaan peninggalan dinasti Mataram. Wakil Pengangeng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Pengeran Aryo (KPA) Winarna Kusumo mengatakan, kirab yang akan digelar pada 14 Oktober malam mengacu pada penanggalan Sultan Agung yang dibuat pada masa Kerajaan Mataram.
"Kalau penanggalan nasional 1 Suro jatuh pada 14 Oktober, Keraton Kasunanan Surakarta tidak mengacu pada itu. Istana Mangkunegaran mungkin mengacu pada penanggalan nasional, maka kirab digelar 13 Oktober malam," ujar Winarna, Jumat (9/10).
Untuk pelaksanaan kirab tersebut, Winarna mengaku sudah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait. Dia mengakui, situasi seperti ini, pernah terjadi sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu. Pihaknya menilai tanggal merah pada 14 Oktober di penanggalan nasional merupakan satu Muharam. Sedangkan 1 Sura jatuh pada 15 Oktober. Sehingga kirab dilaksanakan pada 14 Oktober malam.
"Kalau dalam tradisi Jawa itu, perpindahan tahun baru terjadi pada sore hari setelah Shalat Ashar Kirab malam 1 Sura dijadwalkan akan dimulai pukul 24.00 WIB," katanya.
Sementara itu, Pengageng Kawedanan Satrio Istana Mangkunegaran, KRMT Liliek Priyarso mengatakan, kirab 1 Sura akan digelar pada 13 Oktober malam. Jadwal tersebut sesuai penanggalan yang disusun pemerintah.
"Malam satu suro itu sudah menjadi milik masyarakat, sehingga, masyarakat tidak bingung karena jadwalnya sesuai penanggalan nasional," paparnya.
Menurut dia, kirab malam 1 Sura yang akan digelar Puro Mangkunegaran, bentuknya adalah kirab laku bisu (bertapa membisu). Kirab mengelilingi tembok luar tembok Mangkunegaranakan dimulai pukul 19.00 WIB.