Perempuan Cantik yang Tewas Dianiaya di Surabaya Diduga Sudah Meninggal saat Dimasukkan ke Bagasi Mobil
Sekuriti mal menyaksikan korban dalam keadaan tak sadarkan diri dimasukkan ke bagasi.
Kasus dugaan penganiayaan perempuan cantik di Surabaya berawal dari tempat dugem. Korban bahkan diduga sudah meninggal di sekitar tempat hiburan itu seusai aniaya terduga pelaku.
Perempuan Cantik yang Tewas Dianiaya di Surabaya Diduga Sudah Meninggal saat Dimasukkan ke Bagasi Mobil
Berikut kronologinya versi pengacara pihak korban Dini Sera Afriyanti, Dimas Yemahura.
Dimas bercerita jika perkara itu dimulai dari sebuah tempat karaoke di Surabaya. "Jadi saudara R (GRT) dan Dini ini, datang ke Black Hole KTV (pukul 22.00 Wib). Di sana sempat ada perselisihan yang menurut informasinya bersifat perselisihan kecil," ujarnya, Kamis (5/10).
Meski hanya perselisihan kecil, namun korban disebutnya sudah mengalami penganiayaan berat. Hal itu diperkuat dengan tergeletaknya korban di basemen Lenmarc Mal. Saat dalam kondisi seperti itu, korban bahkan hampir ditinggalkan begitu saja oleh terduga pelaku.
- Pria Ditemukan Tewas Membusuk dalam Mobil di SPBG Mampang Jaksel
- Perempuan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Kehidupan Perempuan Cantik Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, 12 Tahun Tak Pernah Bertemu Anak Demi Mencari Nafkah
- Perempuan Tewas Usai Dugem di Surabaya Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR RI
"Sudah terjadi penganiayaan berat terhadap Dini. Terbukti, pada saat itu Dini tergeletak di basemen Lenmarc Mal. Bahkan saat tergeletak, Dini nyaris ditinggal oleh si R dan kawan-kawannya," tambahnya.
Tindakan terduga pelaku GRT ini rupanya tidak hanya sebatas itu. Namun, pengacara menduga, berdasarkan oleh TKP sementara yang diikutinya dan juga adanya jejak ban di lengan korban, Dini diduga sempat terlindas mobil.
"Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan Dini. (Bukti) di lengan tangan Dini, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," tukasnya.
Saat di basemen itulah terduga pelaku sempat diingatkan salah satu pengamanan basemen untuk segera membawa korban pergi dari basemen.
"Itu juga menurut saya, sangat mengecewakan. Karena apa yang dilakukan oleh tim pengamanan basemen Lenmarc tidak benar. Karena dia sudah melihat ada perempuan sudah tidak sadarkan diri harusnya dia melakukan upaya preventif. Artinya upaya awal ngecek dulu, apakah masih sadar, dan memanggil terhadap aparat hukum terkait," tambahnya.
Dari pengamanan Lenmarc ini lah juga didapati cerita jika korban dimasukkan bagasi mobil dalam keadaan tidak sadar oleh terduga pelaku. Namun lagi-lagi ia menyayangkan tindakan sekuriti mal yang membiarkan itu terjadi begitu saja.
"Tim pengamanan Lenmarc sudah melihat adanya perempuan yang dimasukkan bagasi dengan keadaan tak sadarkan diri. Dan itu dibiarkan oleh tim pengamanan tersebut."
Pengacara pihak korban Dini Sera Afriyanti, Dimas Yemahura.
Dari mal itu, korban diketahui dibawa oleh terduga pelaku ke apartemen di kawasan Surabaya Barat. Tiba di apartemen, kondisi korban diduga sudah tidak lagi bernapas.
Dari situ dibawa oleh R (GRT) dibawa ke apartemen orchard. Berdasarkan fakta, setelah tiba di apartemen Orchard, di sanalah kondisi Dini sudah tidak ada napas. R berinisiatif membawanya ke RS.
Namun, dari keterangan rumah sakit, korban diduga sudah meninggal dunia antara 30 hingga 45 menit sebelum di RS.
"Keterangan terakhir dari RS. Meninggal dunia sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah meninggal dunia sejak perjalanan dari Black Hole (tempat karaoke) ke Orchard (apartemen)," katanya.
Diketahui, Dini Sera Afriyanti (29), perempuan cantik di Surabaya, tewas seusai dugem bersama teman kencannya di salah satu tempat hiburan malam yang ada di Jalan Mayjen Jonosewejo, Lakarsantri, Surabaya pada Rabu (4/10) malam.
Ia tewas diduga akibat dianiaya oleh pasangan prianya berinisial GRT. GRT sendiri disebut sebagai anak dari anggota DPR RI Komisi IV.