Peringati Hari Hiu Paus Internasional, Anggota Dewan Pers Lepas Penyelam Gorontalo Bersihkan Sampah Laut
Sebanyak 600 kilogram (Kg) sampah plastik berhasil diangkat komunitas penyelam tersebut.
Anggota Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro melepas komunitas penyelam Gorontalo untuk membersihkan berbagai jenis sampah plastik di perairan Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Teluk Tomini, Sabtu (31/8).
Sebanyak 600 kilogram (kg) sampah plastik berhasil diangkat komunitas penyelam tersebut dalam rangkaian Hari Hiu Paus Internasional (International Whale Shark Day) di Botubarani, Gorontalo. Sapto hadir dalam rangka dukungan masyarakat pers peduli lingkungan pada pelestarian lingkungan termasuk hiu paus dan biota laut.
- Enam Bulan Bolos, Anggota Polisi Ditangkap Bawa 30 Kilogram Sabu dan 11 Ribu Butir Ekstasi
- Habiskan 2.000 Kilogram Singkong untuk Percobaan, Pasutri Asal Bojonegoro Berhasil Produksi Rengginang Singkong Kini Laris di Swalayan
- Tersangka Pemerkosaan di Gowa Ternyata Caleg Perindo, Segini Raihan Suaranya di Pemilu 2024
- Kisah Bajak Laut di Perairan Gorontalo, Bekerja Sama hingga Timbul Kerugian Bagi Perdagangan VOC
“Menyambut International Whale Shark Day yang diinisiasi komunitas penyelam di Gorontalo hari ini tidak sekadar menyelam, akan tetapi secara bersama saling bahu membahu menyelam untuk melakukan pembersihan sampah laut,” kata Sapto dalam sambutan pelepasan penyelam yang akan membersihkan sampah plasti di laut.
Pembersihan sampah laut hal penting, ”sebagai salah satu implementasi untuk mewujudkan konservasi laut,” ujar Sapto yang juga pendiri Padepokan ASA yang bergerak di bidang sosial, pendidikan dan kebudayaan.
“Karena konservasi membawa dampak bagi pelestarian lingkungan, dan akan memberikan manfaat yang sangat besar bukan hanya generasi sekarang ini, tapi juga generasi setelah kita,” kata Sapto.
Ke depan, Sapto mengharapkan, tidak hanya satu atau dua hiu paus yang bermain di perairan Gorontalo ini. Sebab bisa jadi lebih banyak apabila kondisi perairan bawah laut bersih.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Gorontalo Letkol Laut (P) Martha Novalianto dan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto turut serta dalam kegiatan pembersihan bawah laut di Botubarani.
Sebelum turun, Wicaksono mewakili Danlanal Gorontalo memberikan briefing untuk pembersihan sampah bawah laut, serta memperhatikan keselamatan selama pelaksanaan kegiatan.
Menurut Wicaksono, para penyelam turun di pangkalan satu, dan semua hasil pembersihan atau sampah yang diangkat, dibawa ke pangkalan tiga.
Komunitas penyelam Gorontalo yang ikut dalam kegiatan bersih sampah bawah laut perwakilan dari Pangkalan TNI Angkatan Laut Gorontalo, Polres Pohuwato, Universitas Negeri Gorontalo, Basarnas Gorontalo. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, KSOP Gorontalo, Balai Jalan Nasional Gorontalo, Pelabuhan Penyeberangan Kota Gorontalo, Perpustakaan & Kearsipan Gorontalo, Dinas Pariwisata Bone Bolango, Tim Monitoring Hiu Paus Gorontalo, Wawahea Gorontalo Comunity, Bubara Putih, Sea Horse Scuba Dive, Goroadventure Diving Resort, dan POCIN Dive Center.
Salah satu panitia, Gusnar Lubis Ismail, mengatakan kategori sampah plastik yang dibersihkan dari bawah laut antara lain, sedotan, plastik kresek, botol plastik, karung plastik, kain bekas, popok dan pembalut. Pengumpul sampah plastik terbanyak memiliki nilai tinggi.
Ada 26 penyelam Gorontalo yang ikut dalam kegiatan pembersihan bawah laut dari pangkalan satu sampai empat di perairan Botubarani yang selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata hiu paus.
”600 kg sampah plastik yang berhasil diangkat dari bawah laut oleh 26 penyelam Gorontalo,” kata Gusnar. Sementara kelompok perempuan di Botubarani yang membersihkan wilayah pesisir mengumpulkan 45 kg sampah. Yang mengumpulkan sampah terbanyak baik divers dan UMKM ibu pesisir mendapatkan doorprize dalam kegiatan tersebut.
Hari Hiu Paus Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 31 Agustus. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya melindungi hiu paus, spesies ikan terbesar di dunia yang hidup di perairan tropis dan subtropis.
Hari Hiu Paus Internasional pertama kali diperingati pada tahun 2008 di Konferensi Hiu Paus Internasional di Isla Holbox, Meksiko. Konferensi ini dihadiri oleh 40 ahli laut, aktivis, dan ilmuwan yang peduli terhadap penurunan populasi hiu paus. Hiu paus dikenal sebagai makhluk yang lembut dan jinak, meskipun ukurannya sangat besar. Mereka memiliki pola titik dan garis unik pada kulitnya dan sebagian besar memakan plankton, cumi-cumi, dan ikan.