Peringati Hari Santri, Mahfud MD: Tidak Ada Islamofobia di Indonesia
Menurut Mahfud, melesatnya kaum santri melalui mobilitas vertikal yang cepat telah membantah adanya Islamfobia di Tanah Air.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, tidak ada Islamofobia di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan oleh berkembang pesatnya kemajuan para santri di negeri ini.
"Tidak ada lagi rasa takut terhadap islam, karena tidak ada Islamofobia di negara ini, yang dilakukan oleh negara. Tidak ada juga rasa malu untuk mengaku muslim, karena juga tidak ada Islamofobia, dan kaum muslimin para santri tidak kalah prestasinya dengan orang orang di luar santri," tutur Mahfud di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (21/10).
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Di mana tepatnya Syekh Jumadil Kubro mendirikan permukiman muslim? Gunung Jali Tebon di Desa Tebon, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro ini dikenal sebagai gerbang masuknya Islam ke kawasan pedalaman.
-
Bagaimana cara seorang muslim menanggapi mimpi buruk? Dalam merespons mimpi buruk, setidaknya terdapat berbagai hal sunnah yang dianjurkan kepada seorang Muslim. Anjuran tersebut terangkum dalam hadits berikut ini, yang artinya:"Mimpi baik itu dari Allah. Jika kalian mimpi sesuatu yang kalian sukai, maka jangan kalian ceritakan kecuali pada orang yang juga ikut menyukai mimpi tersebut. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian suka, maka memohonlah perlindungan pada Allah atas keburukan mimpi tersebut dan dari keburukan setan, meludahlah tiga kali dan jangan kalian ceritakan pada siapa pun, maka mimpi buruk itu tidak akan membahayakan pada kalian." (HR al-Bukhari). "Ketika kalian melihat mimpi yang tak kalian suka maka meludahlah dari arah kiri kalian tiga kali dan memohonlah perlindungan pada Allah dari setan tiga kali, dan hendaklah kalian berpindah dari posisi tidur yang semula ia lakukan." (HR Muslim)."Mimpi ada tiga. Kata hati, mimpi mengkhawatirkan yang datang dari setan dan kabar bahagia dari Allah. Barang siapa yang bermimpi sesuatu yang tak disukai, maka jangan ceritakan pada siapa pun, berdiri lalu shalatlah!." (HR al-Bukhari).
-
Kenapa Mahalini memeluk agama Islam? Kita mulai dari cerita di Bali dulu ya, dari saat Mahalini memohon izin untuk ditemani oleh Aa Ikky dan tentunya meminta izin untuk berpindah keyakinan, sudah mendapat izin dari orang tua, dan segala macam," ujar Deni Uwaw saat diwawancara di Kawasan Tambun, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (8/5/2024).
-
Kenapa Shin-Okubo dijuluki "Islamic Street"? Karena banyaknya restoran halal di sana, Shin-Okubo juga mendapat julukan "Islamic Street" atau "Muslim Town".
-
Bagaimana cara umat Muslim terhindar dari siksa kubur? Agar terhindar dari siksa kubur, umat Muslim dianjurkan membaca doa berikut:Allahumma inni 'audzubika min 'adzabil qobri wamin 'adzabinnar wamin fitnatil mahyaa wal mamati wamin fitnatil masiihiddajjalArtinya: " Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah al-masikh ad-Dajjal." (Hadits riwayat Imam Muslim dari Anas dan Abu Hurairah).
Menurut Mahfud, melesatnya kaum santri melalui mobilitas vertikal yang cepat telah membantah adanya Islamofobia di Tanah Air. Islamofobia disebutnya hanya terjadi di dalam masyarakat secara perorangan.
"Kalau terjadi di masyarakat, maka di masyarakat juga ada Budhafobia, ada Kristenfobia, ada Hindufobia, bukan hanya Islamofobia kalau tingkah laku perorangan di masyarakat, tapi negara dan bangsa ini tidak punya Islamofobia sama sekali," jelas dia.
Harus diingat, lanjut Mahfud, bahwa para ulama dan santri sudah berjuang baik fisik maupun politik konstitusional untuk membangun dan mempertahankan NKRI yang berideologi Pancasila.
Dengan ideologi Pancasila sebagai ideologi negara, para santri pun dapat mengaktualisasikan diri dan melakukan lompatan mobilitas sosial yang naik secara vertikal. Sehingga kehadirannya di dalam etalase nasional bukan karena dikatrol atau diangkat melalui nepotisme, melainkan memancurkan deras ke atas.
"Dan sekarang bangsa ini sudah dapat diwarnai oleh kehidupan kaum santri yang Islami di dalam berbangsa dan bernegara. Dengan Islam, kita akan berbaur sebagai satu bangsa dalam faham konmofolitarisme atau kesewargaan yang menyatukan dalam warisan perjuangan membangun bangsa dan negara tanpa sekat-sekat agama, suku, daerah," kata Mahfud.
Tidak ketinggalan, dengan Islam seluruh elemen bangsa harus dapat dan selalu bersikap toleran, menerima perbedaan, untuk kemudian disinergikan demi maju bersama.
"Para santri wajib menjaga NKRI dengan segala kebhinekaannya, dan harus terus berkiprah dengan nafas Islami di dalam prinsip ideologi negara Pancasila. Itu semua bisa dan harus para santri lakukan di dalam semboyan ideologi negara ideologi santri," Mahfud menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com.