Perintah Langsung Presiden, Ini Cara Menko PMK dan Kapolri Kurangi Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global dan perubahan iklim mempengaruhi berbagai aspek alam dan kehidupan manusia.
Pemanasan global dan perubahan iklim mempengaruhi berbagai aspek alam dan kehidupan manusia
Perintah Langsung Presiden, Ini Cara Menko PMK dan Kapolri Kurangi Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global dan perubahan iklim mempengaruhi berbagai aspek alam dan kehidupan manusia.
Seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian, hingga ekosistem wilayah pesisir. Jika dibiarkan, keberlangsungan bumi terancam.
Kemenko PMK menggelar Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui penanaman 10 juta pohon yang telah dilakukan sejak 24 Mei 2022 lalu.
- Stafsus Presiden Diaz Hendropriyono Usul Pembentukan Kementerian Baru Tangani Pemanasan Global
- Potret Panglima Merah Dayak, Sosok Dihormati Seantero Kalimantan Duduk Semeja dengan Anak Presiden
- Pemerintah Siapkan KUR Rp5 Miliar untuk Antisipasi Kemarau Panjang
- 2 Anak Presiden ke-4 dan ke-5 Bertemu, Nongol Mantan Panglima TNI Andika
Hingga saat ini, 4,7 juta pohon telah ditanam bekerjasama dengan kelompok masyarakat, organisasi keagamaan, perguruan tinggi, dunia usaha, dan berbagai unsur pemerintahan.
"Inisiatif aksi nyata gerakan penanaman 10 juta pohon bermula dari pertemuan internasional GPDRR (Global Platform for Disaster Risk Reduction) di Bali yang bersepakat bersama-sama menggerakkan penanaman pohon di seluruh dunia untuk mengurangi dampak pemanasan global. Indonesia berkomitmen menanam 10 juta pohon,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy.
Menko Muhadjir menambahkan, untuk mencapai target penanaman 10 juta pohon di akhir tahun 2024, Presiden Joko Widodo menginstruksikan bekerjasama dengan Polri."Pencanangan 10 juta pohon oleh Kapolri hari ini diharapkan mendorong kepolisian se Indonesia betul-betul ikut terlibat langsung dalam penanaman pohon", harap Menko Muhadjir.
Senada, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, pekerjaan penanaman 10 juta pohon adalah pekerjaan besar yang tak bisa dikerjakan oleh 1 kementerian saja. Namun harus gotong royong.
"Kita harus gotong royong seperti yang diperintahkan Presiden demi melindungi anak cucu,” tegas Kapolri saat memberikan pengarahan langsung kepada seluruh Polda se Indonesia.
Baik Menko PMK dan Kapolri berpesan agar seluruh Polda dan jajarannya hingga di tingkat bawah supaya tak hanya menanam, namun juga merawat dan cek pertumbuhannya.
Acara yang ditandai dengan penanaman pohon nangka oleh Menko PMK dan Kapolri ini juga serempak dilakukan oleh 34 Polda se Indonesia. Di GOR Pangeran Timoer, Madiun.
Selain Menko PMK dan Kapolri, turut melaksanakan penanaman pohon antara lain, pejabat Polri, pejabat TNI, perwakilan Kementerian LHK, Kementerian Pertanian dan berbagai komponen masyarakat di Kabupaten Madiun.
Dalam kesempatan teleconference, beberepa Polda seperti Polda Jateng, Sumsel, dan Sulsel melaporkan bahwa seluruh jajaran Polda & Polres-Polres di wilayah masing-masing siap menggerakan dan menyukseskan aksi nyata GNRM penanaman 10 juta pohon di seluruh Indonesia.
Polda Sumsel misalnya melaporkan pada hari yang sama akan menanam 48 ribu pohon bersama seluruh Polres di wilayahnya. Sebelumnya telah tertanam 78 ribu bibit pohon.
Sementara itu, dari Polda Jawa Tengah menyampaikan memanfaatkan lahan tidur di seluruh mako Polres dan Polsek se Jawa Tengah untuk kegiatan produktif seperti penanaman bibit pohon.
Polda Jawa Tengah juga menginisiasi Program Mageri Segoro (Memagari Lautan) dengan menanam 1 juta mangrove di sepanjang pantai di wilayah Polda Jateng.
Dari Polda Sulawesi Selatan, terdapat 2 hektar lahan kosong di markas komando Polda Sulsel yang menjadi lokasi penanaman.
Khusus untuk acara hari ini, setidaknya sebanyak 3.900 bibit ditanam di Polda Sulsel dan ribuan lainnya di 25 Polres se-Sulsel.
Target penanaman pohon hingga akhir 2024 adalah sebanyak 26.390 bibit pohon, yang terdiri dari setidaknya 11 jenis tanaman keras atau buah, seperti: Jambu Kristal, Tabebuya, Jambu Mete, Mahoni, dll.