Perjuangan Penjual Nasi Uduk di Karawang Hingga Bisa Naik Haji
Setiap hari, dia menyisihkan hasil penjualan nasi uduk. Mulai Rp10.000 hingga Rp50.000 perhari. Hingga akhirnya setelah sembilan tahun menabung, dia bisa berangkat menuju Baitullah.
Neng Hartati Endit ( 51) warga Cikampek Utara Rt 04/18 Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Karawang, akhirnya bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah tahun ini. Perempuan bersuamikan Karta (58) dan sehari-hari berprofesi sebagai penjual nasi uduk ini menceritakan usahanya untuk bisa menunaikan haji.
Setiap hari, dia menyisihkan hasil penjualan nasi uduk. Mulai Rp10.000 hingga Rp50.000 perhari. Hingga akhirnya setelah sembilan tahun menabung, dia bisa berangkat menuju Baitullah.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Kapan Kartika Putri dan Habib Usman bin Yahya pergi haji? Ini bukanlah kali pertama bagi mereka berdua.
-
Kapan orang naik haji? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/2/23), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai 25 kata-kata naik haji dengan sarat doa dan harapan mulia. Kata-kata Naik Haji 1. Haji adalah ibadah yang tak semua orang memiliki keberuntungan untuk melaksanakannya. Maka dari itu, gunakanlah waktu Anda untuk beribadah secara maksimal. Selamat menunaikan haji.
"Menabung selama 9 tahun dari hasil jual nasi uduk, setiap hari diusahakan menabung baik kecil maupun besar," katanya.
Neneng mengakui, bukan hal mudah untuk bisa mengumpulkan uang yang jumlahnya besar agar bisa menunaikan rukun islam ke-lima tersebut. Pasalnya penghasilan sebagai penjual nasi uduk sangat tidak menentu. Lagipula tidak setiap hari dagangannya laris.
Semangat Neneng tak surut. Dia tetap yakin dengan niatnya itu. Hingga akhirnya pada tahun 2011 lalu dia nekat mendaftar meski hanya memiliki uang sebesar Rp5 juta.
"Soal rumah saya reot dan jelek tak jadi masalah, yang penting saya bisa naik haji," ujar dia.
Neneng juga menceritakan pahit getirnya berjualan nasi uduk. Karena banyaknya warga lain yang berjualan jenis makanan yang sama. Sehingga pendapatannya kian merosot dan sempat membuat dirinya khawatir jika niatnya berhaji tidak terlaksana.
"Walaupun penghasilan berkurang, akhirnya mampu melunasi seluruh biaya pemberangkatan ke Tanah Suci," ucap Neneng.
Neng Hartati Endit, berangkat ke tanah suci tergabung dalam kloter 75 Bekasi, dan akan diterbangkan pada 29 Juli 2019.
Baca juga:
Pemerintah Dinilai Kecolongan, Operator Asing Bisa Jual SIM Card Haji
Musim Haji 2019, BNI Syariah Target Raup 95.000 Nasabah Baru
14.736 Jemaah Haji Asal Jateng dan Yogyakarta Masuk Asrama Haji Solo
Arab Saudi Undang Keluarga Korban Penembakan Selandia Baru Naik Haji
Cerita Haru Tukang Becak, Petani dan Pemulung Pergi Haji