Perkuat Nilai-nilai Pancasila di Dunia Pendidikan
Dunia pendidikan diminta terus memantapkan nilai-nilai Pancasila para generasi muda.
Dunia pendidikan diminta terus memantapkan nilai-nilai Pancasila para generasi muda. Dengan begitu diharapkan mereka tidak mudah terpengaruh hasutan kelompok-kelompok yang ingin memecah belah persatuan bangsa.
"Pertama jelas sasarannya adalah anak muda, anak-anak sekolah dan sebagainya, melalui jalur pendidikan. Jelas, sasarannya itu anak muda yang masih rentan," ujar Akademisi Universitas Indonesia (UI) Muhammad Kemal Darmawan dalam keterangannya, Jumat (2/10).
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.
Ia mencontohkan dulu di era Orde Baru ada Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang sekarang sudah hilang. Hal ini banyak terlihat jika dulu ditanya lima sila Pancasila bisa dipastikan orang sudah hafal.
"Jadi melalui jalur pendidikan jelas yang harus dilakukan. Lalu harus juga ada bukti empiris, harus ada contoh-contoh dari para pemimpin kita untuk memberikan suri tauladan kepada masyarakat bahwa mereka dalam bertindak, bertingkah laku dan membuat kebijakan juga harus berdasarkan Pancasila," jelas Kemal.
Kemal justru miris banyak yang tidak hafal Pancasila sampai viral di media sosial dan malah jadi guyonan.
"Padahal sebetulnya hal tersebut memprihatinkan, tapi malah dianggap guyonan sama anak-anak muda. Bagaimana ancaman-ancaman terorisme tidak lebih serius kalau kita tidak menjaga Pancasila itu," terangnya.
Kemal menuturkan sosialisasi kepada para anak muda penting dilakukan agar mereka memiliki kebersamaan dan saling menghormati satu sama lain. Karena, menurutnya, anak-anak muda kadang-kadang kebablasan guyonannya, bahkan tidak ada pedomannya.
"Jadi kita harus sadar pada saat kita melaksanakan sesuatu itu harus ada pertahanan dirinya. Nah sekarang anak-anak muda guyon tanpa ada dasar yang ngerem, ini yang bahaya sehingga suka kebablasan dan sebagainya," tutur Kemal.
Lebih lanjut Kemal mengingatkan agar media juga harus ikut berperan dengan memberikan pelajaran mana yang salah dan mana yang tidak. Karena ini merupakan norma-norma yang seharusnya dianut bersama yaitu Pancasila.
"Kegiatan kolektif itu penting karena kita tidak sendirian. Misalnya kerja bakti yang melibatkan anak-anak muda dan sebagainya itu jarang kita lihat lagi, siskamling juga. Dengan banyaknya kegiatan kolektif maka akan membangun kebersamaan yang berujung kepada kebangsaan," tandasnya.
(mdk/did)