Permintaan Telur Ayam Merosot, Pengusaha & Peternak di Sumsel Rugi Rp600 Juta Sehari
Peningkatan permintaan biasanya terjadi saat lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Hanya saja tahun ini pihaknya pesimistis dapat meraup untung lebih mengingat perekonomian masyarakat sedang susah.
Permintaan telur ayam di Sumatera Selatan turun drastis dampak wabah Covid-19. Akibatnya, pengusaha dan peternak merugi sekitar Rp600 juta per hari.
Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Sumsel Ismaidi Chaniago mengungkapkan, kerugian terjadi sejak masa pandemi Corona karena daya beli masyarakat berkurang. Kebutuhan telur di provinsi itu sebanyak 300 ton dengan harga normal Rp15.000 per kilogram kini hanya Rp13.000 per kg atau ada selisih Rp2.000 per kg.
-
Kapan TH mencuri ayam? Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seorang pemuda berinisial TH (22) mencuri seekor ayam saat malam hari.
-
Kapan telur ayam itu ditemukan? Telur ayam ini ditemukan di Aylesbury, Buckinghamshire, Inggris. Wilayah ini pernah dikuasai oleh Romawi ribuan tahun lalu.
-
Kenapa sup ayam baik untuk meredakan demam dan flu? Melansir dari Healthline, kandungan nutrisi penting pada sup ayam, berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Seperti meredakan flu, mengatasi demam, hingga meningkatkan kekebalan tubuh.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa TH mencuri ayam? Dari pengakuan pelaku diperoleh informasi bahwa ayam jago tersebut dijual untuk dibelikan rokok dan sebagian digunakan untuk keperluan pribadi.
-
Apa itu Ayam Tangkap? Salah satu kuliner ikonik dari Aceh bernama Ayam Tangkap. Sajian ini sudah menjadi santapan sehari-hari masyarakat setempat.
"Harga itu tak sebanding dengan pakan dan operasional peternakan. Jika dihitung kami merugi Rp600 juta per hari," ungkap Ismaidi, Selasa (12/5).
Pada hari-hari normal, kata dia, psar terbesar adalah pasar dan rumah makan. Namun, sejak diberlakukan pembatasan sosial sehingga aktivitas lebih banyak di rumah membuat peminatnya jauh berkurang.
"Biasanya yang beli anak-anak sekolah, pekerja kantoran, buruh, dan pengunjung pasar. Sekarang karena sekolah libur dan kerja dari rumah permintaan merosot," ujarnya.
Peningkatan permintaan biasanya terjadi saat lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Hanya saja tahun ini pihaknya pesimistis dapat meraup untung lebih mengingat perekonomian masyarakat sedang susah.
"Biasanya dua pekan sebelum lebaran sudah kelihatan banyak permintaan, tapi sekarang belum ada tanda-tanda. Permintaan masih minim sedangkan stok di peternak berlimpah," kata dia.
Jika kondisi ini bakal terjadi dalam waktu cukup lama, akan menambah beban peternak karena harus menutupi biaya operasional dan gaji pegawai. Namun, diringkus memastikan belum ada usaha peternakan yang gulung tikar akibat pandemi Covid-19.
"Mudah-mudahan saja situasi kembali normal, pengusaha sekarang tetap bertahan sampai pandemi berakhir," pungkasnya.
Baca juga:
Hari Terakhir 2019, Harga Daging Ayam dan Telur Meroket
Peminat Masih Banyak, Harga Minyak Goreng Curah Dibanderol Rp12.000 per Kg
Harga Daging Sapi Hingga Telur Ayam Terpantau Normal
Jelang Sepekan Ramadan, Harga Pangan Mulai Daging Sampai Telur Terpantau Turun
Resmikan Operasi Pasar Awal Ramadan, Mentan Mau Harga Telur Rp23.000 per Kg
Harga Daging Ayam dan Telur Makin Mahal Jelang Ramadan