Menkop Teten Yakin Harga Susu Ikan Bisa Bersaing dengan Susu Sapi

Pembangunan pabrik susu ikan tidak memerlukan anggaran yang sangat besar, cukup Rp20 miliar untuk mendirikan satu pabrik.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki optimis harga susu ikan dapat turun dan bersaing dengan harga susu sapi dalam waktu dekat.  

Menurutnya, saat ini susu ikan memiliki harga yang lebih tinggi, yaitu sekitar Rp75.000 per liter, karena produksinya masih terbatas dengan hanya satu perusahaan yang beroperasi.

"Lebih mahal sekarang, tapi kan masih volume kecil. Jadi ini kan baru satu perusahaan yang bikin," kata Teten kepada media, Jakarta, Jumat (27/9). 

Teten mengatakan, pembangunan pabrik susu ikan tidak memerlukan anggaran yang sangat besar, cukup Rp20 miliar untuk mendirikan satu pabrik. 

Dari jumlah tersebut, Rp15 miliar dialokasikan untuk bangunan, sementara Rp3 miliar digunakan untuk peralatan ekstrak protein hidrolisat. 

"Sebenarnya bangun pabrik itu mudah. Jadi kan kita udah bikin piloting kan, terus dilanjutkan oleh KKP kan. Rp15 miliar itu cuma membangunan dengan tanah, tapi alatnya paling Rp3 miliar. Hanya untuk ekstrak ya, Ekstrak protein hidrolisata," jelas Teten. 

Tantangan Pembangunan Pabrik

Meskipun ada tantangan dalam pembangunan pabrik, dia optimis bahwa dalam waktu tiga tahun ke depan, pabrik-pabrik susu ikan dapat dibangun di daerah pesisir, dengan melibatkan koperasi nelayan dan menjual susu ikan dengan harga yang lebih ekonomis. 

"Bisa, bisa. Jangan kalian karena hari ini seperti itu terus dimustahilkan gitu. Jangan, jangan. Berpikir gitu nggak bagus," tegasnya. 

Dia melanjutkan dengan dukungan pemerintah, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto, pengadaan susu ikan dapat diperluas dan ditingkatkan

"Sangat bisa. Sangat bisa. Nih ya, dia bilang, aduh udah, saya bilang ini kemahalan. Tapi yang ini memang baru skala kecil. Kalau untuk pabrik gede ya, apalagi pengadaan pemerintahan," tutup Teten.