BKKBN Sebut Susu Ikan Bagus buat Cegah Stunting
Permasalahan stunting, katanya, masih menjadi salah satu isu strategis ke depan meski ragam upaya terus dilakukan sejak jauh hari.
Susu ikan menjadi alternatif pengganti susu sapi dalam program makan bergizi gratis, Prabowo-Gibran.
Deputi Bidang Advokasi, Penggerak, dan Informasi (ADPIN) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso menilai penggunaan susu ikan sangat baik. Sejalan dengan semangat pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia.
"Itu makanan kok. Makanan bergizi itu penting," ucapnya.
Sukaryo menambahkan, pada apa pun jenis menu yang coba disajikan dalam program itu, pada dasarnya untuk spirit yang sama. Yakni menekan angka stunting di Tanah Air. Meskipun, katanya, keluar dari kondisi stunting tidak hanya mengacu pada aspek fisik saja, tetapi aspek psikis tak kalah penting.
"Intervensinya ini kan juga tidak bersifat spesifik ya gizi saja, melainkan juga lingkungan, pendidikan, dan kemiskinan itu menjadi sangat penting," ujarnya.
Permasalahan stunting, katanya, masih menjadi salah satu isu strategis ke depan meski ragam upaya terus dilakukan sejak jauh hari. Itu sebabnya, butuh upaya yang serius dan signifikan.
"Kalau kita lihat dari angka-angka prevalensi juga terjadi penurunan, hanya saja untuk tahun ini untuk mencapai 14 persen itu kita lihat lah hasil SSGI yang dipetakan oleh Kemenkes seperti apa persentasenya. Mudah-mudahan ke depan, isu terkait SDM, terutama stunting, itu tetap menjadi isu prioritas, dan sekali lagi pemerintahan Pak Prabowo ini kan sangat concenrn urusan SDM yang berkualitas," ujarnya.