Peruri raih ARA 2016: Peringkat I Non Keuangan Non Listed
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) meraih penghargaan pertama Annual Report Award (ARA) 2016 untuk kategori BUMN Non Keuangan Non Listed.
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) meraih penghargaan pertama Annual Report Award (ARA) 2016 untuk kategori BUMN Non Keuangan Non Listed. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Nurhaida, kepada Direktur Utama Peruri, Prasetio, pada acara malam penganugerahan ARA 2016 di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Selasa (19/9) lalu.
"Kami sangat mendukung penuh ajang penghargaan yang sangat baik ini. Event ini mendorong kami selaku institusi untuk terus meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan keterbukaan informasi publik. Tentunya apresiasi positif dari pihak eksternal ini akan semakin memacu kami untuk terus berprestasi ke depannya," kata Prasetio.
ARA merupakan ajang prestisius yang bertujuan untuk mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui keterbukaan informasi dan praktik-praktik GCG. Jumlah total peserta ARA 2016 adalah sebanyak 314 perusahaan yang dibagi menjadi beberapa kategori, pertama, BUMN Non Keuangan Non Listed, kedua, BUMN Non Keuangan Listed, ketiga, BUMN Keuangan Non Listed, keempat, BUMN Keuangan Listed, kelima, Private Non Keuangan Non Listed, keenam, Private Non Keuangan Listed, ketujuh, Private Keuangan Non Listed, kedelapan, Private Keuangan Listed, kesembilan, BUMD Non Listed, kesepuluh, BUMD Listed dan terakhir Dana Pensiun.
Kinerja Peruri
Penerapan prinsip-prinsip GCG yang semakin baik setiap tahunnya memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan. Hingga semester I 2017, Peruri berhasil meraih pendapatan usaha sebesar Rp 1.332,23 miliar atau naik 40,75% dibandingkan periode yang sama 2016 yang mencapai Rp. 946,49 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan Juni 2017 pendapatan usaha ini tercapai 79,47%.
Laba usaha tercatat Rp 161,37 miliar atau naik 271,60% dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai Rp 43,43 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan Juni 2017 tercapai 83,55%. Laba bersih tercatat sebesar Rp 126,37 miliar atau naik 8.387,93% dibandingkan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 1,49 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan Juni 2017 tercapai 97,80 %.
Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 347,25 miliar atau naik 88,81% dibandingkan dengan periode yang sama 2016 mencapai Rp 183,92 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan Juni 2017 tercapai 126,81%. Total aset Peruri pada Semester I 2017 tercatat Rp 3,67 triliun atau turun 0,74% jika dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai Rp 3,70 triliun. Jika dibandingkan dengan RKAP 2017 tercapai 91,34%.
Pertumbuhan rata-rata kinerja perusahaan sejak 2012–2016 adalah pendapatan usaha sebesar 14,73%, laba usaha sebesar 58,04%, laba bersih sebesar 62,66%, EBITDA sebesar 21,4% dan aset sebesar 13,87%. Sebagai penutup, Prasetio mengungkapkan, "Kami berupaya agar perusahaan ini terus tumbuh dengan sehat. Sesuai dengan rencana jangka panjang, Peruri menyiapkan diri untuk mengembangkan bisnis baru di bidang bisnis digital sekuriti dan pengembangan pasar internasional," tutup Prasetio.