Pesan Sumamik Saerah ke keluarga sebelum naik AirAsia yang jatuh
Sumamik Saerah adalah ibunda dari Hayati Lutfia yang juga jadi korban dan jenazahnya sudah diserahkan ke keluarga.
Kepastian kabar Sumamik Saerah (61), salah satu penumpang AirAsia QZ8501 hingga kini masih belum diketahui. Seperti keluarga lain yang sudah dimintai data sample darah oleh DVI, pihaknya menunggu-nunggu.
Agung Wahyu, anak Sumamik mengaku tidak memiliki firasat apa-apa sebelum ibunya ikut kakaknya berangkat ke Singapura. Hanya saja, ibunya sempat berpesan saat akan diantar ke rumah Joko Suseno, di Ketintang Baru Selatan V-B, Surabaya.
"Buku bacaan Surat Yasin yang ada di meja depan kamar ibu tidak boleh dipindah-pindah," kenang Agung, mengenang kalimat terakhir ibunya di rumahnya, Jumat (2/1)
Buku Surat Yasin itupun sampai kini masih dibiarkan karena memang dianggap wasiat. Sumamik sendiri memang setiap hari usai salat Magrib selalu membaca Yasin, selain juga anggota jamaah Yasin keliling secara mingguan.
Sumamik Saerah adalah mertua dari Lutfiah Hayati Hamid (37), korban pertama yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarganya.
Jenazah Lutfiah pun telah dimakamkan keluarganya di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/1/2015).
Lutfiah bersama keluarga menjadi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Tiga orang terdekatnya yakni suaminya Joko Suseno (41), mertuanya Sumamik Saerah (61) serta anak semata wayangnya, Naura Qanita Rosada Suseno (10) ikut menjadi korban.
Selain Hayati, hingga sekarang baik Joko, Sumamik dan Naura belum teridentifikasi.
Baca juga:
Tiga kapal dikerahkan fokus cari badan pesawat AirAsia
Bangkai AirAsia diduga tak jauh dari lokasi temuan jasad korban
Evakuasi AirAsia hari ini, Basarnas tetapkan lokasi prioritas
Kapal USS Sampson temukan 6 jenazah korban AirAsia
Aksi Tim DVI, ujung tombak identifikasi korban AirAsia
Selain 2 jenazah, puing AirAsia dievakuasi ke Pangkalanbun
Dua lagi jenazah dievakuasi ke Pangkalanbun, ditemukan dini hari
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.