Peserta Diklatsar Menwa Meninggal, UNS Deklarasi Anti Kekerasan
Direktur Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto, menambahkan dengan deklarasi tersebut ia berharap ke depan tidak ada lagi kekerasan di dalam kampus. Semua organisasi kemahasiswaan (Ormawa) sudah diajak merapat dan akan dievaluasi secara total.
Segenap civitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menggelar deklarasi anti kekerasan yang dilakukan secara luring dan daring, di kampus Kentingan, Selasa (2/11). Deklarasi dilakukan pasca meninggalnya Gilang Endi Saputra (21) peserta Diklatar Menwa UNS, Minggu (24/10) lalu.
Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho hadir secara daring dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, segala bentuk kekerasan di kampus yang hingga merenggut nyawa tidak bisa dianggap sebagai kejadian biasa.
-
Di mana UNIMUDA Sorong berada? Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di wilayah Indonesia Timur, tepatnya di Provinsi Papua Barat.
-
Apa yang terbakar di Solo? Pada Selasa (3/10), terjadi kebakaran di sebuah gudang rongsok yang terletak di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
-
Apa visi dari UNIMUDA Sorong? UNIMUDA Sorong punya visi yaitu menjadi Universitas Kelas Dunia dalam mengembangkan IPTEK berbasis Entrepreneurship dan Multikultural pada tahun 2037 seperti dikutip dari website resminya.
-
Bagaimana UNIMUDA Sorong mewujudkan visinya? Sedangkan perguruan tinggi itu mempunyai visi di antaranya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan berwawasan global, mengembangkan jiwa entrepreneurship di kalangan mahasiswanya, serta mewujudkan diri sebagai gerakan peradaban Muhammadiyah yang berkemajuan.
-
Siapa yang memimpin UNIMUDA Sorong? Hal ini dibenarkan oleh Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
-
Apa itu Selat Solo? Selat Solo menjadi salah satu kuliner yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Kota Surakarta, Jawa Tengah.
"Pada prinsipnya, segala bentuk kekerasan di kampus yang menyebabkan kematian itu kejadian luar biasa. Karena kampus sarat dengan nilai-nilai ilmiah, kejujuran, moralita dan nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Jamal mengatakan, penghuni kampus harus menganalisa secara ilmiah dan memecahkan masalah dengan rasional dan bukan tindakan anarkis. Jamal mengaku sangat terkejut dengan peristiwa tersebut. Menurutnya, kejadian tersebut jelas melukai budaya akademik.
"Utamanya kampus yang berkarakter jujur, tangguh dan peduli. Peristiwa yang telah terlanjur terjadi dengan meninggalnya mahasiswa UNS, Gilang Endi Saputra. Marilah kita mendoakan almarhum agar diterima dan diampuni kesalahan dan dosa-dosanya," pintanya.
Baca juga:
Polisi Geledah Markas Menwa UNS Cari Bukti Tambahan Kasus Tewas Peserta Diklatsar
Peserta Diklatsar Menwa UNS Tewas, Polisi Segera Gelar Perkara dan Tetapkan Tersangka
Mahasiswa UNS Geruduk Rektorat Tuntut Kejelasan Tewasnya Peserta Diklatsar Menwa
Ungkap Kasus Diklatsar Menwa UNS, Polisi akan Periksa Dokter yang Terlibat Autopsi
Gibran Janji Kawal Kasus Tewasnya Peserta Diklatsar Menwa UNS
Direktur Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto, menambahkan dengan deklarasi tersebut ia berharap ke depan tidak ada lagi kekerasan di dalam kampus. Semua organisasi kemahasiswaan (Ormawa) sudah diajak merapat dan akan dievaluasi secara total.
"Ke depan kegiatan yang memang ada unsur-unsur seperti itu, setelah deklarasi ini kita akan tindaklanjuti termasuk bagaimana memanajemen risiko kegiatan itu," katanya.
Ia menjelaskan, untuk saat ini semua kegiatan yang sifatnya ada unsur diklat sementara dihentikan. Dalam minggu ini, lanjut dia, pihak kampus juga akan melakukan evaluasi semua kegiatan Ormawa.
Deklarasi Anti Kekerasan Civitas Akademika UNS, ditandatangani oleh perwakilan Ormawa, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan lembaga di lingkungan kampus UNS.
Ada lima poin dalam deklarasi yang dibacakan salah satu mahasiswa UNS tersebut. Salah satunya, perilaku kekerasan di lingkungan Civitas Akademika UNS (Mahasiswa, Pendidik dan Tenaga Kependidikan) merupakan bentuk tindakan tidak bermartabat yang harus dicegah dan ditanggulangi.
“Oleh karena itu kami bertekad untuk meniadakan segala bentuk dan jenis tindakan kekerasan di lingkungan Organisasi Mahasiswa UNS demi menjaga martabat sivitas akademika Universitas Sebelas Maret,” ucap dia.