Fakta di Balik Kebakaran Gudang di Solo, Puluhan Warga Harus Mengungsi
Pemprov Jateng berjanji akan membantu perbaikan rumah korban terdampak kebakaran.
Pemprov Jateng berjanji akan membantu perbaikan rumah korban terdampak kebakaran.
Fakta di Balik Kebakaran Gudang di Solo, Puluhan Warga Harus Mengungsi
Pada Selasa (3/10), terjadi kebakaran di sebuah gudang rongsok yang terletak di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah. Kebakaran itu dengan cepat menjalar ke rumah-rumah warga.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol. Iwan Saktiadi mengatakan, gudang barang bekas yang terletak di kampung itu berisi barang yang mudah terbakar.
“Ada kayu, besi, plastik, potongan sisa bahan bangunan. Gudang ini milik bapak Agus Sumadyo,” kata Kombes Iwan dikutip dari ANTARA pada Selasa (3/10).
Berikut selengkapnya:
-
Apa penyebab kebakaran di gudang elpiji? Korban tewas akibat kebakaran gas elpiji di Jalan Cargo II, Kelurahan Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, kembali bertambah dari 12 yang meninggal dunia kini menjadi 13 orang.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
1. Kronologi Kejadian
Agus mengatakan bahwa kebakaran di kawasan padat penduduk itu diketahui pada pukul 17.10 WIB. Saat itu para karyawan yang biasa bekerja di sana mulai meninggalkan tempat untuk pulang.
“Kemudian saat pekerja terakhir meninggalkan tempat, warga menginformasikan ada asap di dalam. Pekerja tersebut kembali masuk dan didapati titik api. Saat itu pekerja berusaha memadamkan api tapi tidak mampu,” kata Agus.
2. Dilaporkan ke Polisi
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan pada Polsek Pasar Kliwon dan selanjutnya dilakukan koordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran. Sepuluh unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan kebakaran.
Agus memastikan tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah warga harus mengungsi. Di samping itu ada tiga rumah yang rusak karena terkena api dari gudang tersebut.
“Alhamdulillah tidak ada korban, kami kerahkan Babinkamtibmas. Warga yang ada di tembok pembatas sudah meninggalkan tempat. Listrik dipadamkan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan,”
Ujar Agus terkait kejadian tersebut
3. Pemadaman Dilakukan hingga Pagi
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta, Sutarjo mengungkapkan, hingga Rabu (4/10) masih banyak asap yang keluar di lokasi kejadian. Sebanyak 25 armada pemadam disiagakan. Ditargetkan proses pemadaman bisa diselesaikan pada siang hari.
“Semua hadir. Relawan banyak yang hadir. TNI/Polri juga banyak yang hadir,” kata Sutarjo.
4. Puluhan Orang Harus Mengungsi
Akibat kebakaran itu, sebanyak 52 warga harus mengungsi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Nico Agus Putranto mengatakan bahwa sejauh ini lokasi pengungsian dipusatkan di Kantor Kelurahan Pasar Kliwon. Meski demikian ada dua lokasi pengungsian yang sudah disiapkan.
“Satu lagi ada di SD Muhammadiyah 23, namun di sana masih kosong. Sementara fokus di sini, pos induk kami buka di sini,” kata Nico.
5. Pemkot Solo Hitung Kerugian
Pemerintah Kota Surakarta mulai menghitung total kerugian warga akibat kebakaran yang terjadi di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah sejak Selasa (3/10) sore.
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperum KPP) Kota Surakarta juga sudah melihat kondisi rumah warga yang terdampak kebakaran semalam (3/10).
"Kami sudah menghitung, tapi angka belum bisa dilihat. Nanti ada tim dari Perkim yang appraisal, bangunan seperti apa, kekuatan yang terbakar seperti apa, apakah perlu tambal sulam atau harus dirobohkan,"
kata Teguh dikutip dari ANTARA.
6. Pemprov Jateng Bantu Perbaikan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memastikan pemerintah membantu perbaikan rumah terdampak kebakaran di Solo yang terakhir tercatat ada tujuh unit.
"Saat ini sedang kami data, Insya Allah kami bersama dengan Pemkot Surakarta membantu untuk perbaikan rumah tersebut," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana di sela meninjau lokasi pengungsian di Solo, Rabu.
Selain memberikan bantuan untuk perbaikan rumah yang terdampak kebakaran, pihaknya juga membantu kebutuhan logistik para pengungsi.