Pesta sabu, pasutri dan 14 pelanggan di Jimbaran digerebek BNN
Pemilik rumah Nyoman Joni Artana (53) alias Jayen yang juga dikenal sebagai koordinator Ormas berlambang Trisula di wilayah Jimbaran ini menggelar pesta narkotika bersama istri dan 14 orang pelanggan.
Rumah di Jalan Uluwatu nomor 37 Jimbaran, Bali digerebek petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali pada Senin (22/1) sekitar pukul 13.00 WITA. Pemilik rumah Nyoman Joni Artana (53) alias Jayen yang juga dikenal sebagai koordinator Ormas berlambang Trisula di wilayah Jimbaran ini menggelar pesta narkotika bersama istri dan 14 orang pelanggan.
Kecurigaan petugas berawal dari adanya informasi masyarakat terkait aktivitas di rumah tersebut. Lantaran setiap harinya banyak orang berdatangan baik dari wilayah Jimbaran, Pedungan maupun Denpasar dari berbagai kalangan antre di teras untuk membeli paketan sabu eceran.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Apa yang terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
Saat itu sekitar 20 orang nampak berdatangan. Petugas yang melakukan pengintaian kemudian memastikan bahwa transaksi jual beli sabu sedang berlangsung.
Kemudian setelah dilakukan penggerebekan sebanyak tiga orang menjadi tersangka dan 12 orang lainnya positif mengkonsumsi sabu.
"Pengintaian kami sudah selama empat bulan. Informasinya sudah satu tahun ini menjadi pengedar. Bosnya pun dikenal via telepon saja. Tidak pernah ketemu. Sistemnya tempelan. Namun tetap kami lakukan pengembangan lanjut," terang Kabid Brantas BNNP Bali AKBP I Ketut Arta, Selasa (22/1) petang.
Penggeledahan berlanjut di kamar tersangka dan ditemukan 11 paket sabu yang disimpan di lemari. Kira-kira beratnya 5,7 gram. Selain itu uang tunai Rp 1,2 juta dan bong juga disita sebagai barang bukti.
"Saat itu tersangka sedang bersama istri keduanya di dalam kamar yang juga pemakai. Bukanya biasanya mulai jam 12.30 sampai sore," terangnya.
Sebagian petugas yang berada di luar kemudian memeriksa sejumlah orang yang berada di halaman. Dan hasilnya dua orang kembali terbukti atas kepemilikan sabu. Di antaranya Ketut Sudiarta (45) yang bekerja sebagai cleaning service. Kemudian Wayan Sukarda (49).
"Pengakuan Sukarda kan sabu tersebut baru saja dibelinya dari Jayen. Keduanya memang ada kerja sama," terangnya.
Pengakuannya seminggu bisa menjual sebanyak 10 gram. Tersangka bisa dua kali melakukan pengambilan orderan sabu sistem tempel. Dari jumlah tersebut kemudian sabu dipecah. Perpaketnya dijual seharga Rp 50 ribu.
"Ketiga tersangka kami sangkakan Pasal 114 atau Pasal 112 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Ancamannya antara 5 tahun dan maksimal seumur hidup," jelasnya.
Baca juga:
Biar tak tidur saat kerja, satpam di Pekanbaru nyabu
Rekrut kurir sabu, Ali Akbar dihukum 20 tahun penjara
Tunggu giliran sidang, dua terdakwa isap sabu di sel tahanan PN Pekanbaru
Dalam sehari Polisi tembak mati tiga pengedar narkoba di Medan
Berantas jaringan narkoba di lapas, Menkum HAM siap bekerja sama dengan BNN