Pilkada Jatim, Lima Petugas Pemungutan Suara Meninggal Dunia
Seluruh petugas tersebut meninggal dunia saat menjalankan tugas dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Jawa Timur.
Ketua Divisi SDM dan Litbang KPU Jatim, Eka Wisnu Wardhana, menginformasikan bahwa jumlah petugas pemungutan suara yang gugur dalam tugas di Pilkada Jatim meningkat dari tiga menjadi lima orang.
Seluruh petugas tersebut, menurut Wisnu, meninggal dunia saat menjalankan tugas dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Jawa Timur.
"Kami menyampaikan turut berkabung atas petugas pemungutan suara yang meninggal. Mereka gugur saat menjalankan tugasnya di TPS," ujarnya di Surabaya, Jumat (29/11).
Wisnu menjelaskan bahwa tiga petugas yang baru saja meninggal terdiri dari satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sampang, satu petugas Linmas di Kabupaten Kediri, dan satu petugas di Kota Kediri.
"Ke semuanya meninggal karena kelelahan saat bertugas dalam pemungutan suara di TPS," ucapnya.
"Petugas yang meninggal dunia ini karena kelelahan saat menjalankan tugasnya. Jadi, faktor kelelahan menjadi penyebab utamanya," imbuhnya.
Wisnu menambahkan bahwa pihaknya telah meminta tim KPU di kabupaten/kota terkait untuk memproses administrasi yang diperlukan.
Tujuan dari proses ini, kata Wisnu, adalah agar petugas yang meninggal mendapatkan haknya berupa biaya kematian dan santunan dari KPU.
"Tim kami di KPU kabupaten, panitia pemilihan kecamatan (PPK), dan panitia pemungutan suara (PPS) untuk segera mengurus proses pemakaman dan administrasi," ujarnya.
"Ini adalah tanggung jawab kami untuk memastikan mereka mendapatkan haknya," tambah Wisnu.
Selain itu, Wisnu juga menyebutkan bahwa ada tujuh petugas pemungutan suara lainnya yang mengalami sakit saat bertugas.
Risiko Selalu Mengintai
Menurut Wisnu, insiden ini adalah salah satu risiko yang senantiasa mengancam para petugas ad hoc, yang bekerja tanpa kenal lelah dari tahap persiapan hingga proses penghitungan suara.
"Rinciannya, satu petugas masing-masing di Pamekasan, Pasuruan, Kota Malang, Mojokerto, Ngawi, Banyuwangi, dan Tulungagung dilaporkan jatuh sakit dan sedang dirawat di rumah sakit terdekat di daerahnya," ucapnya.
Wisnu berharap tidak ada lagi petugas yang mengalami hal serupa. Saat ini, pihaknya terus memantau kesehatan para petugas yang bertugas di lapangan.
"Semoga tidak ada lagi korban. Semua petugas adalah pahlawan demokrasi, mereka berjuang untuk memastikan suara rakyat tersalurkan," ujarnya.
Di sisi lain, Pilkada Jawa Timur 2024 melibatkan 60.751 TPS, 3.330 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan sebanyak 425.166 orang sebagai KPPS. Selain itu, terdapat juga 121.476 petugas yang bertanggung jawab atas ketertiban di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Keterlibatan banyak orang ini menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik dan aman. Dengan banyaknya petugas yang terlibat, diharapkan setiap suara rakyat dapat dihitung dengan akurat dan adil.