Pilu, Kakek Penjual Gula Aren Dibayar Pakai Uang Mainan
Meskipun ditipu, Komar memutuskan untuk tidak melaporkan kasus tersebut kepada polisi.
Meskipun ditipu, Komar memutuskan untuk tidak melaporkan kasus tersebut kepada polisi.
Pilu, Kakek Penjual Gula Aren Dibayar Pakai Uang Mainan
Video seorang kakek asal Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat viral di media sosial. kakek itu berjualan gula aren diduga menjadi korban penipuan pembelinya karena dibayar menggunakan uang mainan.
- Uang Pengamanan Pemilu Didapat Bintara Polisi Lebih Tinggi dari Jenderal, Segini Jumlahnya
- Panji Gumilang Kembali Dibidik Polisi Kasus Korupsi Dana Bos
- Marah Ditagih Utang Rp3 Juta, Seorang Pria Tembak Mati Teman Kerja
- Kebut Pengusutan Dugaan TPPU Panji Gumilang, Polisi Gelar Perkara Lanjutan untuk Naikkan Tahap Penyidikan
Saat itu, sang kakek menceritakan bahwa dirinya didatangi pembeli gula aren dan membeli empat bungkus dengan uang Rp50 ribu. Saat dicek ternyata uang yang diterima Komar dari pembeli itu adalah uang mainan.
Pemilik akun juga sempat menuliskan bahwa Komar sempat sadar ada yang berbeda dengan uang yang diterimanya. Namun saat itu pembeli langsung kabur ngebut menggunakan kendaraannya usai menerima gula dan menyerahkan uang mainan sehingga tidak bisa dikejar.
Atas hal itu, Komar pun menurut pengunggah terus memegangi uang sambil melamun. Di akhir video, pengunggah mendoakan agar dagangannya laris dan kerugian Komar diganti dengan keuntungan berlipat ganda.
Hingga berita ini diturunkan, penonton video tersebut mencapai 3,2 juta orang dan dikomentari ratusan pengguna. Berbagai komentar disampaikan, yang kebanyakan isinya mengutuk perilaku orang yang telah menipu Komar.
Ismet salah seorang saksi di sekitar lokasi kejadian, kepada wartawan mengatakan bahwa apa yang dialami Komar terjadi pada Senin (2/10).
“Saat itu saya mau ngaji ke Cikatomas, pas gitu ada penjual gula aren ke tempatnya dan cerita bahwa ada pembeli yang membayar pakai uang palsu (mainan),” katanya.
Ia mengaku sempat mengecek uang yang disebutkan, dan ternyata memang uang yang dipegang adalah mainan. Saat itu, anaknya pun mengambil video aksi pedagang gula aren yang kemudian dikenalnya bernama Komar dan mengunggahnya ke media sosial.
Diakui Ismet, unggahan yang dilakukan oleh anaknya itu banyak mendapat simpati, bahkan baru beberapa jam banyak yang memberikan bantuan. Namun untuk menghindari kesalahpahaman, penggalangan dana ditutup setelah uang terkumpul Rp3,1 juta.
"Kami berkonsultasi dengan polisi, dan akhirnya, atas permintaan keluarga Kakek Komar, kami menutup penggalangan dana. Kami kemudian menyerahkan bantuan dari para donatur langsung kepada Kakek Komar dengan diawasi oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa," ungkap Ismet.
Terkait video Komar yang viral, Kapolsek Karangnunggal Kompol Didin Jumardini membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyebut bahwa Komar menjadi korban penipuan saat menjual gula aren, namun memilih untuk tidak membuat laporan polisi.
“Yang bersangkutan Alhamdulillah mendapat bantuan dari warga yang melebihi kerugian yang dialaminya,” katanya.