PNS di Yogyakarta meninggal saat ikut program Bela Negara
Isparwono meninggal di RS Sarjito.
Seorang PNS di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY menghembuskan nafas terakhir usai mengikuti program bela negara di markas Batalion 403 Wirasadha Pratista, Yogyakarta, Rabu (23/12). PNS yang bernama Isparwono (53) diduga meninggal karena serangan jantung.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY Agus Supriyanto menjelaskan saat istirahat di tengah kegiatan pelatihan bela negara, Isparwono mendadak sakit. "Sekitar pukul 13.00 wib tadi, waktu istirahat kemudian merasa sakit, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Sarjito," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (23/12).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Di mana pasukan Nyutra di Kasultanan Yogyakarta ditempatkan? Bersama dengan Bregada Surakarsa, Nyutra ditempatkan di timur kraton (Mergangsan) dan membentuk Kampung Surakarsan dan Kampung Nyutran.
Sesampainya di rumah sakit, Isparwono tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir. "Iya meninggal di sana (rumah sakit)," singkatnya.
Sementara itu pihak rumah sakit Sarjito belum bisa menjelaskan penyebab meninggalnya Isparwanto. "Saya belum tahu, nanti akan saya pastikan dulu ya ke forensik," kata Kepada Humas Rumah Sakit Sarjito, Heru saat dikonfirmasi.
Program kepemimpinan dan bela negara tersebut merupakan program dari Badan Kepegawaian Daerah untuk beberapa instansi. Program tersebut dilakukan selama dua hari yakni pada Selasa-Rabu 22-23 Desember 2015.
(mdk/noe)