Polda Banten Kembali Identifikasi 208 Korban Tsunami
Edy mengimbau keluarga yang belum mengambil tiga jenazah itu secepatnya dibawa keluarga untuk dimakamkan. Saat ini, ketiga jenazah tersebut berada di RSUD Berkah Pandeglang. Apabila, jenazah itu tidak diambil keluarga kemungkinan dimakamkan secara massal.
Kepolisian Daerah Banten mengidentifikasi 208 jenazah korban tsunami yang dikirim ke RSUD Berkah Pandeglang. Jenazah tersebut merupakan hasil evakuasi petugas dan relawan di titik-titik lokasi bencana.
"Dari 208 jenazah itu di antaranya 205 jenazah sudah dibawa oleh keluarganya, namun tiga jenazah lainnya belum dibawa keluarga," kata Humas Polda Banten Ajun Komisaris Besar Edy Sumardi seperti dilansir dari Antara, Selasa (25/12).
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
Dia mengimbau keluarga yang belum mengambil tiga jenazah itu secepatnya dibawa keluarga untuk dimakamkan. Saat ini, ketiga jenazah tersebut berada di RSUD Berkah Pandeglang. Apabila, jenazah itu tidak diambil keluarga kemungkinan dimakamkan secara massal.
Ketiga jenazah yang belum dibawa keluarga antara lain M Anwar Suwandu Halal (33) warga Bekasi Timur, Rami Indra (40) warga Indramayu dan Nurmala (35) warga Singkawang Kalimantan Barat.
"Kami berharap keluarga mereka bisa mengambil jenazah itu ke RSUD Berkah Pandeglang," ujar Edy.
Dia mengatakan, kepolisian terus melakukan penyisiran untuk menemukan korban tsunami baik yang sudah meninggal dunia maupun hidup. Saat ini, petugas memfokuskan evakuasi di Kecamatan Sumur karena jumlah korban yang hilang cukup banyak.
"Kami berharap korban yang hilang itu bisa ditemukan dan dimakamkan oleh keluarganya," jelasnya.
Menurut Edy, kepolisian juga membantu menyalurkan bantuan logistik dari berbagai elemen masyarakat maupun perusahaan swasta. Penyaluran logistik itu disebar di tempat-tempat pengungsian juga warga yang terdampak tsunami.
Selain itu juga kepolisian secara pribadi menyalurkan bantuan untuk meringankan beban ekonomi warga korban tsunami dan memenuhi kebutuhan pangan.
"Kami mengapresiasi bantuan logistik dari masyarakat cukup banyak, sehingga warga korban tsunami terpenuhi kebutuhan bahan pokok itu," tutup Edy.
Baca juga:
Pemprov Jabar Siapkan Rp 2 Miliar Bantuan Bencana Tsunami Selat Sunda
Polisi Berhasil Identifikasi 103 Korban Tsunami di Lampung
Dievakuasi dari atas Gunung, Pengungsi Tsunami Banten Akhirnya Melahirkan
Jenazah Anak Kedua Aa Jimmy yang Tewas Karena Tsunami Anyer Ditemukan
Penelitian: Tsunami Jadi Bencana Paling Merugikan dalam Sejarah