Polda Jateng: Tidak Ada Penusukan Nakes, Hanya Keributan dengan Keluarga Pasien
Polda Jawa Tengah memastikan video penusukan tenaga kesehatan (nakes) oleh keluarga pasien di RSUD Ambarawa pada Jumat (23/7) kemarin adalah hoaks atau tidak benar.
Polda Jawa Tengah memastikan video penusukan tenaga kesehatan (nakes) oleh keluarga pasien di RSUD Ambarawa pada Jumat (23/7) kemarin adalah hoaks atau tidak benar.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy, menjelaskan, kejadian yang sebenarnya adalah adalah keributan karena kesalahpahaman antara keluarga korban Covid dengan satpam dan nakes di rumah Sakit tersebut.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
"Itu tidak benar (penusukan), kejadiannya ada kesalahpahaman hingga terjadi keributan antara keluarga korban Covid dengan satpam dan nakes saja, tidak ada penusukan terhadap nakes oleh keluarga korban," kata Iqbal, saat dikonfirmasi Sabtu (24/7).
Adapun pristiwa yang sebenarnya, lanjut Iqbal, keributan terjadi di depan ruangan Anyelir di RS Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, sekitar pukul 14.30 WIB pada hari Jumat (23/7).
"Berita tersebut tidak benar kalau ada penusukan nakes, saya harap kejadian jangan dijadikan provokasi masyarakat," jelas Iqbal.
Iqbal juga menambahkan, dari hasil klarifikasi kedua belah pihak, bahwa NH yang juga kakak kandung sekaligus saksi, mengungkapkan kepada kepolisian, bahwa salah satu keluarga korban dirawat di RS GM dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
Kemudian Keluarga korban ingin mengetahui kondisi jenazah dan meminta tolong difotokan, namun ditolak oleh sekuriti. Tidak lama kemudian, datang perawat yang memakai APD dan bersedia membantu untuk memfotokan, sambil memberikan edukasi terkait protokol dalam pemulasaraan jenazah dan penyebab kematian.
"Mendapat penjelasan dari perawat tersebut, keluarga menerima dan mengikhlaskan kepergian korban dalam keadaan terpapar Covid 19," terangnya.
Selang beberapa waktu, kata Iqbal, kesalahpahaman terjadi, saat NA yang baru tiba dan berdebat dengan salah satu sekuriti tentang masalah minta foto dan mengatakan kepada sekuriti tersebut "Fotokno, piro-piro tak bayar (fotokan saya bayar) dengan nada emosi."
"Mendengar perkataan NA, kemudian security tersebut menjawab "Lha maksudmu piye, (lah maksud kamu apa ini)", kemudian sekuriti dan NA sudah adu badan dan cekcok mulut," ungkap Iqbal.
Saat adu badan dan cekok tersebut, lanjut Iqbal, untuk meredam emosi NA yang memegang gunting menusukkan ke meja, para security dan perawat berhasil merebut gunting tersebut. "Gunting patah dan melukai tangan NA dan perawat yang mencoba mengambil gunting tersebut," ungkapnya.
Akibat kejadian itu, kepolisian Polres Semarang langsung mendatangi TKP dan mengamankan pelaku, serta meminta keterangan dari pelaku dan saksi-saksi di lokasi kejadian.
Pihak Rumah Sakit hingga kini belum melaporkan peristiwa itu secara resmi. Namun, pihak rumah sakit meminta bantuan polisi agar difasilitasi untuk dipertemukan dengan pihak keluarga almarhum untuk diberikan edukasi.
"Rencananya Pertemuan akan dilakukan hari ini Sabtu 24 Juli, antara pihak rumah sakit dan keluarga almarhum tersebut, jadi tidak benar kalau ada penusukan terhadap nakes," pungkas Iqbal.
Sebelumnya, beredar di media sosial pada akun twitter @infoUngaran yang menyebut dalam keterangan video menjelaskan telah terjadi penusukan kepada nakes oleh keluarga jenazah di RSUD Ambarawa.
"Keluarga Pasien menusuk nakes dengan Gunting karena tidak mau pasien dikubur secara prokes. Lokasi Rumah Sakit Gunawan Mangunkusumo (RSUD AMBARAWA). Kronologi, Pasien datang kondisi sudah buruk. Mau dimasukkan ke R. Isolasi namun keluarga mencegah sampai mau memukul nakes," tulis keterangan dikutip dalam akun tersebut.
Baca juga:
Diduga Kabur dari Isoman, Pria Positif Covid-19 di Toba Dianiaya Warga
VIDEO: Pasutri Dihajar Satpol PP Dilaporkan ke Polisi, Dianggap Bohong Soal Kehamilan
Warga di Jember Aniaya Petugas untuk Rebut Jenazah Pasien Covid-19
Dituding Sebar Hoaks Kehamilan, Pasutri Korban Pemukulan Satpol PP Gowa Dipolisikan
Dipukul Pengamen saat Razia, Anggota Satpol PP Depok Lapor Polisi
Penganiaya Perawat RS Siloam Palembang Dituntut 2 Tahun Penjara