Polda Riau: Anggota diciduk petugas Malaysia lagi patroli perbatasan
Sebelumnya anggota Polair Polda Riau dan 3 warga sipil ditangkap petugas Malaysia.
Seorang anggota Direktorat Polisi Air dan Udara Polda Riau Brigadir Riki (29) bersama 3 orang warga sipil lainnya ditangkap Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Keempatnya dituduh melakukan pemerasan terhadap kapal-kapal nelayan Negara Malaysia.
Namun, Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto mengatakan, Brigadir Riki ditangkap saat sedang patroli dengan menggunakan kapal masyarakat dan bersama warga sipil serta seorang Pekerja Harian Lepas (PHL) TNI Angkatan Laut.
"Dia (Brigadir Riki) sedang patroli terkait pelanggaran hukum perbatasan berupa aktivitas ilegal fishing dan penyelundupan. Rupanya sudah masuk koordinat batas teritori Malaysia. Saat itu Brigadir Riki menggunakan kapal milik masyarakat," ujar Brigjen Supriyanto, Minggu (1/5) di ruang kerjanya.
Data yang dihimpun merdeka.com, Brigadir Riki diamankan petugas APMM bersama tiga WNI lainnya pada Kamis, 28 April 2016 kemarin. Awalnya Wakapolresta Barelang mengabarkan ke Polda Riau, bahwasanya ada WNI yang diduga ditangkap oleh APMM di daerah perbatasan negara Indonesia dan Malaysia.
Mendapat laporan tersebut, Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Riau melakukan komunikasi dengan Kompol Wino Winarno Stafnispol Johor Baru, perwakilan Polri di Malaysia untuk memastikan informasi ini.
Kemudian keesokan harinya, pihak Polri di Malaysia membenarkan tentang tertangkapnya empat WNI, di mana satunya adalah Brigadir Riki anggota Polair Polda Riau dibawah komando Kombes Deny Pudjianto.
Selanjutnya, Kompol Wino Winarno menghubungi kepolisian Batu Pahat Malaysia untuk melakukan negosiasi dan mengajukan permohonan agar penanganan atas anggota Polair Polda Riau tersebut ditangani di Indonesia.
Selain Brigadir Riki, WNI yang ditangkap petugas Malaysia adalah Cumdi (PHL) TNI AL, Syaiful Bahri (30) warga sipil, Agusti (43) warga sipil. Dengan barang bukti Senjata api MP5 seri SS1-V5 kaliber 5,56 aa.d 001719, Indonesia. 1 magazine berisi 16 peluru, 1 pisau, uang Tunai RM 10.000, dan satu unit Speed Boat.
APMM merupakan pengawal pantai Negara Malaysia, agensi kerajaan yang bertanggungjawab mengawasi setiap kawasan maritim di Malaysia. Tugas lainnya dari APMM yakni melaksanakan operasi untuk mencari dan menyelamatkan segala sesuatu yang terjadi di laut Malaysia.
Baca juga:
Bunuh guru, tukang bangunan ditembak polisi saat hendak ditangkap
Diduga peras nelayan, polisi ditangkap petugas Malaysia
Depok Police Expo digelar di Margo City, dimeriahkan banyak atraksi
16 Ribu personel diterjunkan amankan peringatan May Day di Jakarta
Brigadir Ahmad hilang di Selat Malaka saat tangkap pencuri ikan
Perwira Polrestabes Makassar diduga selingkuh dengan anak buah
Desersi, brigadir polisi di Medan alih profesi jadi begal
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Kapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie naik mobil polisi? Seperti baru-baru ini, ketika keduanya terlihat menaiki mobil polisi.
-
Apa yang terjadi saat Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie naik mobil polisi? Nia Ramadhani terlihat anggun saat turun dari mobil polisi di sebuah tempat tujuan. Salah satu momen yang paling mencuri perhatian adalah ketika Nia turun dari mobil polisi sambil menahan tawa. Ekspresi wajahnya yang terlihat menahan tawa terutama saat melihat rekannya membuat warganet bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di balik momen tersebut.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.