Polda Riau gagalkan penyelundupan narkoba Rp 12 M dari China via Malaysia
Haryono menjelaskan, penangkapan pertama dilakukan petugas di perbatasan Pekanbaru-Duri, tepatnya Pasar Minggu, Kilometer 80 pada Kamis (22/3). Pada pengungkapan itu, polisi meringkus tiga orang tersangka.
Selama dua hari, Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Riau menangkap dua sindikat peredaran narkoba dengan barang bukti 7,5 kilogram sabu serta 5.000 butir pil ekstasi. Total 5 orang kurir jadi tersangka, yang membawa sabu asal negara Cina itu.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Haryono mengatakan, sabu bernilai Rp 12,5 miliar itu berasal dari Cina, masuk melalui Malaysia kemudian hendak dipasarkan ke Indonesia.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
"Dua penangkapan ini merupakan jaringan berbeda. Dilihat dari bungkusannya, sabu ini dari Cina, dan masuk ke Indonesia melalui Malaysia," kata Haryono kepada merdeka.com, Rabu (28/3).
Haryono menjelaskan, penangkapan pertama dilakukan petugas di perbatasan Pekanbaru-Duri, tepatnya Pasar Minggu, Kilometer 80 pada Kamis (22/3). Pada pengungkapan itu, polisi meringkus tiga orang tersangka.
"Tiga orang kurir itu inisial Sa, Ri, dan Ma. Sebanyak tiga paket besar sabu dengan dua paket masing-masing beratnya satu kilogram, dan satu paket lainnya seberat setengah kilogram. Jadi total penangkapan pertama sebanyak 2,5 kg," katanya.
Sabu itu jika berhasil dijual nilainya mencapai Rp 3,7 miliar. Sabu tersebut disimpan pelaku di dalam kap mobil. Mereka melakukan modus itu untuk mengelabui polisi. Namun sayang, modus mereka ketahuan polisi.
"Sifat narkoba sabu itu kan menguap saat berada dalam ruang panas. Makanya etiga tersangka membungkusnya dengan menggunakan karet alas mobil," kata Haryono.
Sedangkan penangkapan kedua dilakukan polisi pada Jumat 23 Maret. Personel melakukan pengungkapan dengan barang bukti sabu seberat 5 kilogram. Serbuk haram itu disimpan dalam lima paket besar atau senilai Rp 7,5 miliar. Polisi juga menemukan 5.000 butir pil ekstasi senilai Rp 1,5 miliar.
"Sabu yang 5 kg ini, tersangkanya ada 2 orang, inisial JS alias Pacak dan MI, ada ekstasi juga 5 ribu butir. Mereka ditangkap di salah satu SPBU, Rumbai, Kota Pekanbaru," terang Haryono.
Menurut Haryono, ada persamaan dari dua pengungkapan sabu yang berbeda jaringan tersebut. Yakni, bungkus sabu itu menggunakan kemasan teh China dengan merek Guanyinwang.
"Kita menyimpulkan, sabu dalam jumlah besar didapat dari orang yang sama, meski mereka tidak saling kenal. Jadi mereka ini kurir dengan bayaran bermacam-macam. Paling besar Rp 40 juta sekali kirim," ucapnya.
Baca juga:
Sembunyikan sabu dalam pembalut, 2 wanita ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta
Pengiriman 19 kg ganja pesanan penghuni Lapas Grobokan digagalkan BNN Jatim
Kapolri akan beri penghargaan BNN & TNI terkait penyelundupan sabu 1 ton di Batam
Tak gunakan jalur laut, bandar narkoba selundupkan barang lewat darat & udara
Bawa narkoba, dua pasutri asal Malaysia ditangkap petugas Bea Cukai Ngurah Rai