Pengiriman 2 Ton Narkoba dari Luar Negeri Berhasil Digagalkan di Riau
Jumlah ini merupakan hasil kerja Polda Riau selama dua tahun enam bulan.
Pengiriman 2 Ton Narkoba dari Luar Negeri Berhasil Digagalkan di Riau
Sebanyak dua ton narkoba dari luar negeri berhasil digagalkan masuk ke Indonesia melalui Provinsi Riau. Jumlah ini merupakan hasil kerja Polda Riau selama dua tahun enam bulan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom saat peringatan Hari Anti Narkotika Internasional di Kota Dumai, Riau, Senin kemarin.
Dia memuji Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal yang merupakan rekan seangkatan Akpol 1991, karena berhasil mengungkap sabu lebih dari 2 ton sabu selama menjabat.
"Terima kasih dan apresiasi kepada Polda Riau, karena berhasil melakukan penangkapan-penangkapan sebagai upaya pencegahan," kata Martinus.
Dia melanjutkan, khusus BNN pengungkapan bersama TNI Polri dan instansi lainnya menggagalkan penyelundupan sabu 112 kilogram, 806 ribu gram ganja, 457 gram ganja sintetik serta 11.000 butir ekstasi.
Menurutnya, penangkapan narkoba yang dilakukan Polda Riau menyelamatkan seluruh bangsa Indonesia dari bahaya narkoba. Sebab, sabu dari luar negeri masuk ke Indonesia melalui jalur perairan.
"Kami lihat penangkapan di wilayah Jawa, dan lainnya itu berasal (melewati wilayah) dari Riau. Artinya jika Polda Riau berhasil menggagalkan di sini, (maka) sudah menyelamatkan seluruh bangsa Indonesia dari ancaman narkoba," jelas Martinus.
Menurut Martinus presentasi untuk pencegahan narkoba yang paling sentral ada pada penangkapan. Apalagi pintu masuk di Riau yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan negara-negara tetangga lainnya.
"Kalau Polda berhasil menangkap di sini, artinya pintu masuk sudah tertutup," beber jenderal bintang 3 jebolan Akpol 1991 itu.
Dalam acara tersebut, berbagai barang bukti kasus narkoba juga ditampilkan ke publik. Marthinus mengatakan semua barang bukti yang disita merupakan hasil dari pengungkapan 128 kasus tindak pidana narkotika yang melibatkan 220 tersangka.
"Dari total barang bukti yang disita oleh BNN pusat dan BNN Provinsi sebagaimana disebutkan tadi, sebanyak 56 ribu gram sabu, 41 ribu mililiter sabu cair, 652 gram ganja dan 6.460 butir ekstasi dimusnahkan," lanjutnya.
Martinus menegaskan pihaknya akan terus melakukan perlawanan terhadap narkoba. Dia juga mengajak kerja sama masyarakat dalam memberikan informasi-informasi terkait narkoba.
"Para pelaku juga memiliki kiat-kiat sendiri untuk menghindari petugas, maka dari itu masyarakat harus memiliki kesadaran dan melaporkan kepada aparat penegak hukum. Tapi kesadaran masyarakat itu lebih penting," tegasnya.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal menyebutkan pihaknya akan terus memerangi narkoba dengan berkolaborasi bersama BNN.
"Apa yang disampaikan Bapak Kepala BNN RI tadi yakni pencegahan akan terus dilakukan. Jadi kami akan memaksimalkan preventif strike," ujar Iqbal.
Menurut Ketua Alumni Akpol 1991 itu, ada dua upaya yang dapat dilakukan. Pertama, penegakan hukum adalah pencegahan yang luar biasa.
"Itu sudah kami lakukan atas perintah Mabes Polri. Kami sudah melakukan kerja-kerja tersebut. Alhamdulilah Direktur Narkoba dan Tim sudah melakukan itu," jelasnya.
Kemudian yang kedua, pekerjaan kolektif adalah untuk memaksimalkan upaya pencegahan. Iqbal juga mengajak para kepala daerah untuk ikut memerangi peredaran narkoba.
"Alhamdulilah seluruh Bupati dan Wali Kota di Riau sudah sepakat untuk bersama melakukan pencegahan dan mengedukasi masyarakat," terangnya.
Iqbal juga mengultimatum para pelaku narkotika agar segera bertaubat. Dia meminta jangan ada lagi upaya penyebaran narkotika di Indonesia, khususnya di wilayah Riau.
"Kami lakukan penguatan, untuk para bandar kami tegaskan, jangan main-main jangan macam-macam, kami pasti menindak tegas," pungkasnya.