Polisi bantah Rahmat tewas disiksa, korban OD narkoba pakai miras
Penyebab kematian Rahmat diperkuat keterangan dokter yang menanganinya di Rumah Sakit Bari Palembang.
Tudingan keluarga Rahmat Firdaus (40) yang tewas karena disiksa petugas usai ditangkap kasus narkoba dibantah keras pihak kepolisian. Polisi menyebut, Rahmat tewas karena over dosis usai menelan barang bukti dengan minuman keras.
Kasatres Narkoba Polresta Palembang, Kompol Rocky Marpaung mengungkapkan, anak buahnya tidak sama sekali melakukan pemukulan atau penyiksaan terhadap Rahmat, apalagi sampai tewas.
"Saya membantah kalau anggota saya melakukan pemukulan terhadap tersangka, itu tidak benar sama sekali. Tersangka telan narkoba pakai miras, karena itulah dia meninggal," ungkap Rocky, Selasa (19/1).
Menurut dia, penyebab kematian Rahmat diperkuat keterangan dokter yang menanganinya di Rumah Sakit Bari Palembang. Bahkan, polisi menyimpan video saat tersangka dirawat di rumah sakit.
"Tersangka itu bandar narkoba. Kami ada keterangan dokter soal penyebab kematiannya, video waktu dirawat juga ada," kata dia.
Mengenai beberapa bingkisan yang diberikan kepada keluarga korban, menurut Rocky itu hanya ungkapan belasungkawa.
"Itu ungkapan belasungkawa kami saja. Kalo keluarga mau melapor, silakan, itu hak mereka," ujarnya.
Diketahui, diduga mendapat penyiksaan anggota polisi usai ditangkap, Rahmat Firdaus (40) tewas dengan luka memar di sekujur tubuhnya. Sebelum tewas, korban ditangkap karena diduga sebagai pemakai narkoba jenis ganja.
Mengetahui ada kejanggalan atas kematian korban, istri korban Anita (40) dan beberapa orang keluarga akhirnya melapor ke Bid Propam Polda Sumsel. Namun, laporan mereka belum diterima karena pangkat dan nama lengkap terlapor belum diketahui pasti.
Ridho (41), kakak korban menjelaskan, adiknya tersebut ditangkap anggota Satres Narkoba Polresta Palembang saat berjualan ikan di Pasar 10 Ulu Palembang, Rabu (13/1) sekitar pukul 15.00 WIB dengan barang bukti diamankan empat linting ganja.
Beberapa jam kemudian, atau sekitar pukul 20.00 WIB, pihak keluarga mendapat kabar dari polisi bahwa korban sudah meninggal di Rumah Sakit Bari Palembang. Jenazah korban pun dibawa ke rumah duka di Jalan KH Azhari, Kelurahan 13 Ulu, Palembang, tanpa divisum terlebih dahulu.
Saat hendak dimandikan, keluarga menemukan jasad korban dipenuhi luka memar di sekujur tubuhnya. Bahkan, mata korban bengkak dan mengeluarkan darah. Keluarga pun curiga jika kematian korban tak wajar.
Kecurigaan itu pun semakin bertambah setelah mendengar pengakuan Aldo, yang juga ditangkap. Aldo mengaku mendengar jeritan korban saat diperiksa di sebuah ruangan di Mapolresta Palembang. Sebelum dibawa ke kantor polisi, kepala korban sempat dibenturkan ke dinding ruko pasar.
Mengetahui ada kejanggalan itu, Ridho meminta penjelasan polisi. Namun polisi menyebut kematian korban karena keracunan makanan.
"Kami tidak bisa terima alasan itu. Karena waktu ditangkap itu dia sehat-sehat saja, tidak mungkin keracunan, apalagi di kantor polisi," ujarnya.
Usai mengantar jenazah ke rumah duka, sejumlah polisi menyerahkan sejumlah santunan. Dantaranya, dua karung beras, satu kardus mie, dan uang. Namun keluarga tidak mengetahui nominal uang tersebut karena amplopnya belum dibuka.
Baca juga:
3 Perempuan ini dibui gara-gara uang Rp 10 ribu
Diduga siksa tersangka hingga tewas, polisi santuni 2 karung beras
Diduga disiksa polisi, terduga pemakai narkoba tewas usai ditangkap
Todong petani sawit pakai airsoft gun, Suwandi diciduk polisi
Ganggu istri orang, Takbir tewas dengan 9 luka tusuk
Minta cerai, istri disekap dan jari ditebas celurit oleh suami
Gadis remaja gemar berburu pasangan gay di KRL untuk diserang
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Kapan Ragit Jalo diburu masyarakat Palembang? Biasanya, ragit jalo diburu oleh masyarakat Palembang ketika Ramadan.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.