Polisi Beberkan Fakta Kasus Ibu di Jember Bunuh Diri Usai Habisi Nyawa Dua Anaknya
KK, seorang ibu di Kabupaten Jember tega membunuh dua anaknya berinisial LA (7 tahun) dan AV (8 bulan). Kemudian tersangka bunuh diri di dalam rumah yang berada di Kelurahan Bintoro, Sabtu (17/6).
KK, seorang ibu di Kabupaten Jember tega membunuh dua anaknya berinisial LA (7 tahun) dan AV (8 bulan). Kemudian tersangka bunuh diri di dalam rumah yang berada di Kelurahan Bintoro, Sabtu (17/6).
"Kami mendapat laporan dari masyarakat terkait kejadian tragis tersebut dan langsung menuju ke lokasi bersama perangkat Kelurahan Bintoro. Ditemukan dua korban sudah meninggal dan ibunya meninggal dengan cara gantung diri," kata Kapolres Jember AKBP M Nurhidayat. Dikutip dari Antara.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
Nurhidayat membeberkan sejumlah fakta terkait peristiwa ini. Dari pemeriksaan visum luar, ada bekas jeratan dan benturan benda tumpul pada dua korban anak-anak.
"Penyidik akan mendalami penyebab kematian dua korban anak itu, karena keduanya ditemukan tidak bernyawa di atas tempat tidur dengan tertata rapi," katanya.
Polisi sudah meminta keterangan ayah korban Agus Riyadi yang pertama kali menemukan istri dan anak-anaknya meninggal dunia di dalam kamar, setelah yang bersangkutan pulang berjualan cilok.
"Kami sudah meminta keterangan secara verbal dulu kepada beberapa saksi yakni suami atau ayah korban dan keponakannya yang mengetahui kejadian itu," tuturnya.
Di dalam rumah tersebut, KK bersama tiga anaknya yakni anak pertama yang berusia tujuh tahun berinisial LA, anak kedua berusia enam tahun berinisial RZ dan AV anak ketiganya berusia 8 bulan. RZ berhasil selamat dari kekejian sang ibu.
"Kami juga melakukan pendampingan psikologis kepada anak kedua yang selamat, dan rencananya akan memberikan keterangan secara detail terkait kejadian itu, namun kami masih menunggu rekomendasi tim psikologi dan dokter," lanjur Nurhidayat.
Nurhidayat memastikan, KK yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap dua anak kandungnya mengalami depresi berat. Hal ini berdasarkan keterangan suami.
"Berdasarkan keterangan suaminya, istrinya mengalami depresi dan halusinasi, seperti mendapat bisikan tidak jelas," bebernya.
Nurhidayat menjelaskan, pelaku sebelumnya sudah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember untuk mengobati depresi yang dialami. Sang suami yang mengantarkan istrinya periksa secara rutin.
"Pelaku juga beberapa kali berusaha untuk menyakiti dirinya sendiri dan anaknya, namun berhasil dicegah oleh suami dan warga setempat sehingga tidak sampai meninggal dunia," tuturnya.
Dinas Sosial Kabupaten Jember akan memberikan pendampingan secara intensif untuk pemulihan trauma terhadap anak kedua.
"Petugas akan memberikan pendampingan untuk membantu menyembuhkan trauma yang dialami RZ, agar psikologisnya kembali stabil," kata Kepala Dinas Sosial Jember Akhmad Helmi Luqman.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak keluarga untuk menentukan hak asuh RZ karena sehari-harinya ayahnya bekerja mencari nafkah sejak pagi hingga malam hari.
"Kami akan mengawal untuk memastikan bahwa hak asuhnya jatuh pada orang yang tepat agar RZ mendapat kehidupan yang lebih baik ke depannya, namun saat ini pemulihan trauma akan dilakukan secara intensif," tuturnya.
(mdk/cob)