Polisi bekuk komplotan perempuan penculik bayi di Atrium, Senen
Keempat pelaku menggunakan modus menawarkan pekerjaan kepada ibu korban.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengamankan empat wanita pelaku penculikan bayi perempuan berusia empat bulan, Selasa (1/3) pagi. Keempatnya beraksi di Atrium Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (29/2) malam.
"Kami mengamankan Uripah alias Desy (33), Sri Mulyaningsih (39), Kokom (43) dan Mini (56). Keempat pelaku ini menculik bayi perempuan bernama Suci Sobari berusia 4 bulan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, di kantornya, Selasa (1/3).
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Siapa yang bertugas untuk memberikan contoh dan edukasi kepada anak? Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya, maka orang tua terutama ayah patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis
-
Siapa yang bisa memberikan manfaat pelukan pada anak? Pelukan bisa memperbaiki mood anak dan mengurangi perasaan cemas serta stres yang mungkin mereka alami. Manfaat ini tidak hanya dirasakan oleh si kecil, tetapi juga oleh ibu atau orang yang memberikan pelukan.
-
Siapa saja yang memberikan tekanan terhadap anak-anak? Peer pressure atau tekanan dari teman sebaya adalah tantangan yang mungkin dihadapi oleh anak-anak di sekolah atau saat bermain dengan teman-teman mereka.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Siapa yang berperan dalam mewariskan sifat-sifat tertentu kepada anak? Setiap orang memiliki dua alel untuk setiap sifat, satu dari ibu dan satu dari ayah.
Krishna mengungkapkan, keempat pelaku mencuri sang bayi dari tangan ibunya yakni saudari Dian Ekawati (29) dengan modus ingin mencarikan korban kerjaan.
"Kronologis penculikan ini berawal dari korban atau pelapor yakni Ibu Eka bertemu dengan pelaku di halaman Museum Fatahilah pada saat dagang kopi kemudian terlapor atau pelaku menjanjikan korban pekerjaan dan belikan baju buat keduanya," ungkapnya.
Setelah berhasil diming-imingi, kemudian korban diajak oleh pelaku ke Stasiun Senen menggunakan angkot M12 dan kemudian membeli baju dan diajak ke Atrium Senen. Pada saat ke Atrium, bayi digendong oleh salah satu korban.
"Selanjutnya mereka membeli bahan kue di sana, setelah itu mereka keluar Atrium mampir ke pedagang minuman di Proyek Senen, lalu korban dikasih ATM oleh pelaku dan diminta untuk ambil uang di ATM BRI Atrium," jelasnya.
Lanjut Krishna, korban lagi-lagi tanpa rasa curiga langsung mempercayai pelaku. Namun pada saat mengambil uang, korban tak bisa bertransaksi sebab PIN ATM yang diberikan pelaku salah.
"PIN yang diberikan salah dan korban kembali ke pelaku, namun pelaku dan bayi korban sudah tak ada. Atas hal itu, korban langsung lapor ke SPKT Polda Metro Jaya," ujarnya.
Dengan adanya laporan tersebut, terang Krishna, pihaknya langsung melakukan penyelidikan di TKP dan berhasil mendapatkan rekaman CCTV berikut gambar pelaki sedang menggendong bayi. Dan selanjutnya hasil pendalaman ATM yang di berikan pelaku kepada korban diketahui atas nama Ade Gojali.
"Kemudian dikembang berhasil menangkap para pelaku di Bekasi dan Jatinegara. Kita cepat tanggap, kejadian semalam, tadi pagi kita langsung bekuk pelakunya. Hingga kini kami masih mengintrogasi motif penculikan tersebut," paparnya.
Keempat pelaku tersebut pun dikenakan Pasal Kejahatan terhadap kemerdekaan seseorang dan Penculikan anak, Pasal 328 KUHP dan Pasal 83 Junto Pasal 76F UU-RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
(mdk/rhm)