Polisi bekuk pembunuh Firmansyah, mayat membusuk di kolam galian
Meski sudah menangkap 4 pelaku perampokan diseratai pembnuhan, namun polisi belum menemukan posisi truk hasil curian tersebut. Sebab truk itu dijual dari orang ke orang lain.
Satuan Reskrim Polres Rokan Hilir menangkap 4 pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap Firmansyah (28) sopir truck pengangkut pasir. Usai dirampok dan dibunuh, mayat Firman diikat tali dengan bongkahan batu, lalu ditenggelamkan dibekas galian escavator agar tidak muncul ke permukaan air.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto mengatakan, keempat pelaku merencanakan aksi mereka selama berhari-hari untuk menguasai mobil truk milik bos Firman yang dibawanya. Keempat pelaku yakni Dedi Sukamto alias Togok, Edrizon, Parulian Pohan dam Arifin Ritonga.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Apa yang dilakukan oleh Wamen ATR di Pekanbaru? Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Raja Juli Antoni mengunjungi Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Pekanbaru, Sabtu (5/8). Setibanya di Kantah Kota Pekanbaru, Raja Juli Antoni meninjau jalannya Pelayanan Tanah Akhir Pekan (PELATARAN). Ia ingin memastikan program tersebut benar-benar bermanfaat bagi warga yang tak bisa mengurus administrasi pertanahannya di hari kerja pada umumnya, yaitu Senin-Jumat.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Pertempuran Ambarawa terjadi? Tepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
"Keempat pelaku ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda, petugas membutuhkan waktu hampir satu bulan pasca kejadian untuk menangkap mereka karena para pelaku berpencar," ujar Sigit kepada merdeka.com, Selasa (27/3).
Penangkapan pertama dilakukan polisi terhadap Togok pada Sabtu (24/3), itu berdasarkan keterangan beberapa saksi dan komunikasi korban dengan pelaku. Antara Togok dengan korban sempat terjadi komunikasi beberapa kali sebelum kejadian pembunuhan dilakukan.
"Togok ditangkap di rumahnya, Desa Sebangar Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Kemudian dilakukan pengembangan untuk mencari tersangka lainnya. Keesokan harinya, petugas menangkap Arifin Ritonga dan Parulian Ritonga di SPBU Rantau Prapat, Sumatera Utara," ucap Sigit.
Polisi kembali menginterogasi para tersangka ini, sehingga didapat identitas pelaku lainnya, yaitu Edrizon yang merupakan dalang kasus perampokan dan pembunuhan ini. Atas kesaksian itu, polisi mencari keberadaan Edrizon dan berhasil menangkapnya di Sumatera Barat pada Senin (26/3) siang.
"Jadi dalang kasus ini adalah Ed (Edrizon), dia yang menyuruh Togok untuk mengikuti jejak perjalanan korban hingga membunuhnya. Sedangkan Parulian dan Arifin selaku penadah truck yang dicuri dari korban," terang Sigit.
Meski sudah menangkap 4 pelaku perampokan diseratai pembnuhan, namun polisi belum menemukan posisi truk hasil curian tersebut. Sebab truk itu dijual dari orang ke orang lain.
"Truk sudah berpindah tangan, dijual kemudian dijual kembali, dan itu yang masih kita cari. Mudah-mudahan segera ditemukan," kata Sigit.
Menurut Sigit, mereka melakukan aksi ini karena ingin memiliki truck lalu menjalnya. Namun, aksi tersebut membuat korban tewas.
Sebelumnya diberitakan, warga dikagetkan dengan temuan mayat pria mengapung di dalam bekas galian alat berat eskavator di Kecamatan Polsek Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Mayat pria diketahui bernama Firmansyah.
"Jenazah korban ditemukan warga di bekas galian alat berat, tepatnya di depan kebun Siantar Hotel, Dusun Sukajadi, Kecamatan Bangko Pusako," kata Sigit.
Polisi menduga Firmansyah merupakan korban pembunuhan karena terlihat sejumlah tanda-tanda bekas kekerasan di sekujur tubuhnya. Tubuhnya juga dililit tali yang diikatkan dengan batu diduga supaya mayat tidak terapung.
Dugaan kuat jasad ini korban pembunuhan. Hal itu berdasarkan hasil otopsi dan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang dilakukan petugas.
Korban selama ini tinggal bersama istrinya di jalan Sentosa II Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai. Namun dia bekerja bersama seorang pengusaha truk pengangkut pasir. Polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap kasus kematian Firmansyah.
Barang bukti yang ditemukan polisi di lokasi penemuan mayat korban antara lain, sehelai kaos oblong warna cokelat, celana training, tali dengan panjang sekitar 3 meter, dan bongkahan batu 20X20 centimeter dengan panjang 70 centimeter.
"Tali itu diikatkan ke tubuh korban dengan batu, barangkali pelakunya berencana agar jasad korban tidak terapung. Saat ditemukan, jasad korban sudah membusuk," terang Sigit.
Sigit menjelaskan, dari hasil pemeriksaan dokter, ditemukan lebam di sekujur tubuh korban, kantong kemaluan dalam keadaan tidak utuh, darah di bagian kepala belakang bawah, dua bola mata keluar, lidah menjulur, wajah membengkak, memar di bahu, pinggang serta perut.
Baca juga:
Alami luka tusuk, juru parkir ditemukan tewas di parit
Jasad pria ditemukan tewas di trotoar sekitar Cempaka Putih, ada tanda kekerasan
Lagi cari kerang, warga Meranti kaget temukan mayat wanita penuh luka
Cekcok dengan keluarga, Arisman ditemukan tewas di pos ronda
Jenazah nenek penuh luka terapung di Sungai Serinjing Kediri