Sedang Mabuk Saat Rayakan Tahun Baru, Polisi Ini Tak Sengaja Bebaskan 13 Tahanan
Polisi saat ini sedang melakukan pencarian untuk menangkap kembali para pelaku yang melarikan diri
Seorang anggota kepolisian di Zambia, yang dalam kondisi sangat mabuk, berhasil membebaskan 13 orang tahanan dari sel penjara pada malam tahun baru sebelum melarikan diri dari lokasi kejadian. Kejadian yang mengejutkan ini terjadi di kantor polisi Leonard Cheelo di Lusaka, ibu kota Zambia, dan kini telah memicu pencarian besar-besaran untuk menangkap para buronan tersebut.
Juru bicara kepolisian Zambia, Rae Hamoonga, mengungkapkan bahwa insiden ini dimulai ketika detektif inspektur Titus Phiri, yang berada dalam keadaan mabuk, "merebut kunci sel secara paksa" dari seorang petugas bernama Serah Banda. "Setelah itu, detektif inspektur Phiri membuka sel tahanan pria dan wanita serta memerintahkan para tahanan untuk keluar, dengan mengatakan bahwa mereka bebas menyambut tahun baru," jelas Hamoonga, sebagaimana dilansir oleh BBC pada Jumat (3/1/2025).
Dari total 15 tahanan yang berada di dalam penjara, 13 orang berhasil melarikan diri. Tahanan-tahanan yang dibebaskan tersebut menghadapi berbagai tuduhan serius, termasuk penyerangan, perampokan, dan pembobolan rumah. Hingga saat ini, Phiri belum memberikan pernyataan terkait tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Setelah insiden tersebut, pihak kepolisian segera meluncurkan operasi pencarian untuk menangkap kembali para tahanan yang melarikan diri. Namun, kejadian ini juga memicu berbagai reaksi dari masyarakat, yang menunjukkan kekhawatiran dan kritik terhadap pengawasan keamanan di lembaga pemasyarakatan.
Peristiwa yang sama terjadi pada tahun 1997
Mantan juru bicara presiden dan pengacara, Dickson Jere, mengungkapkan bahwa insiden terbaru ini mengingatkannya pada peristiwa serupa yang terjadi pada tahun 1997. Pada waktu itu, seorang hakim yang menuai kontroversi, Kabazo Chanda, memutuskan untuk membebaskan 53 tahanan, beberapa di antaranya dianggap berbahaya, akibat frustrasi yang mendalam terhadap penundaan yang berkepanjangan dalam proses hukum yang mereka jalani.
“Setiap kali saya membayangkan situasi ini, saya tidak bisa menahan tawa -- sangat lucu! Tapi kemudian saya teringat insiden serupa pada 1997,” tulis Jere di Facebook. Saat ini, pihak kepolisian Zambia tengah berupaya keras untuk menangkap kembali para buronan dan memastikan bahwa kejadian yang sama tidak akan terulang di masa mendatang.