Polisi Belum Temukan Tanda-Tanda Empat Anak Buah Ali Kalora Menyerahkan Diri
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi menegaskan tidak akan memberi kesempatan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) membangun kembali kelompoknya dengan mengganti kepemimpinan setelah tewasnya Ali Kalora.
Polisi telah memberikan ultimatum kepada empat anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT), setelah pimpinan mereka Ali Kalora tewas ditembak. Namun, sampai saat ini, mereka belum juga memberikan tanda-tanda untuk menyerahkan diri.
"Tetap kita imbau, tetapi belum ada tanda-tanda (menyerahkan diri)," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto saat dihubungi merdeka.com, Senin (20/9).
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Bagaimana hubungan Khirani Trihatmojo dan Adira Santoso? Khiran dan Adira tampak asyik bersama, membagikan momen kebersamaan mereka di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Tora Sudiro bersama anak-anaknya? Tora Sudiro akrab dengan anak-anaknya. Dia punya lima anak perempuan dan dia ngaku lebih paham harga make up daripada ban. "Gue lebih tahu harga make up daripada ban," katanya, seperti yang dikutip dari channel TRANS7 OFFICIAL.
-
Kapan Tora dan Anggi resmi bercerai? Tora dan Anggi diketahui telah resmi bercerai pada 2008 silam.
-
Di mana Alas Purwo berada? Alas Purwo adalah salah satu hutan tertua di Pulau Jawa yang terletak di ujung timur, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi.
-
Siapa Baim Alkatiri? Lama tidak terlihat, Ibrahim Khalil Alkatiri tumbuh menjadi remaja dewasa yang tampan.
Karena belum ada tanda menyerahkan diri, Satgas Madago Raya pun tetap melakukan pengejaran terhadap empat anggota yang tersisa yaitu, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
"Sampai dengan saat ini petugas Mandagoraya masih terus melakukan perburuan 4 DPO Teroris Poso yang tersisa di wilayah Poso, Parigi Moutong dan Sigi," jelasnya.
Selain itu, Didik mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan bantuan terhadap para DPO yang tersisa. Serta melaporkan bilaman ditemukan aktivitas mencurigakan dari seseorang.
"Kemudian meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak memberikan bantuan (bahan makanan/informasi) kepada DPO tersebut, melaporkan apabila ada orang yang mencurigakan," tegasnya.
"Mengimbau kepada masyarakat untuk menghilangkan faham radikal dalam kehidupan sehari-sehari dengan melakukan pola hidup yang toleran terhadap perbedaan," ungkap Didik.
Sebelumnya, dilaporkan jika Pimpinan MIT Ali Kalora bersama seorang anggotanya, Jaka Ramadhan telah tewas pasca insiden baku tembak pada di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9) pukul 18.00 Wita.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi menegaskan tidak akan memberi kesempatan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) membangun kembali kelompoknya dengan mengganti kepemimpinan setelah tewasnya Ali Kalora.
"Tidak ada penggantinya. Kita akan cari sampai dapat (sisa DPO)," tutur Rudy dalam konferensi pers di Polres Parigi Moutong, Minggu (19/9).
Saat ini sisa anggota MIT yang juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) tinggal empat orang. Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
"Diharapkan kepada sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan," kata Rudy.
Baca juga:
Sepak Terjang Ali Kalora Bersama MIT
Polisi Rilis Barang Bukti Teroris Sadis Ali Kalora
VIDEO: Jejak Ali Kalora, Pimpinan Teroris MIT Poso Tewas Ditembak
Ali Kalora Tewas, Polisi Tak Beri Kesempatan Kelompok MIT Ganti Pimpinan
Bom Sempat Meledak saat Petugas Baku Tembak dengan Ali Kalora
Polisi Sebut Ali Kalora Dikepung Sebelum Tewas dalam Baku Tembak