Polisi beri 150 nasi bungkus untuk narapidana terorisme di Mako Brimob
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan, narapidana yang memberontak tetap diberikan makanan. Tercatat, ada 150 nasi bungkus yang dikirim melalui tim negosiator.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan, narapidana yang memberontak tetap diberikan makanan. Tercatat, ada 150 nasi bungkus yang dikirim melalui tim negosiator.
"Jadi begini Polri memperhatikan nyawa manusia kita tidak mau ada korban lebih. Pokoknya kami 150 nasi bungkus," kata dia, Kamis (10/5).
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Mengapa Brimob dibentuk? Adanya tuntutan dari dalam dan luar negeri yang terus menekan membuat pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi serta dapat berperan sebagai tenaga tempur.
-
Dimana konvoi Brimob dilakukan? Video viral aksi konvoi personil Brigade Mobil (Brimob) Polri memakai sepeda motor trail dan mobil menggeruduk Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ternyata benar.
-
Apa yang dilakukan Bung Karno pada Masjid Jamik di Bengkulu? Bung Karno yang dahulu sempat mengenyam pendidikan di Insinyur Teknik Sipil dari Technische Hoogeschool (THS) atau dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), berniat untuk merenovasi masjid tersebut karena sudah tak layak dan juga membahayakan jemaah.
-
Kenapa rombongan Brimob melakukan konvoi di depan gedung Kejaksaan Agung? “Tadinya sih nggak (curiga), cuma pas di sini geber-geber, pasti ada kasus yang agak sensitif,” tambahnya.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
Setyo mengatakan pihaknya masih tetap memperhatikan makanan narapidana tersebut.
Diapun memberitahu cara polisi mendistribusikan makanan, yaitu dengan meminta bantuan tim negosiator dengan membuat perjanjian.
"Ada perjanjian ketika sedang kirim makanan jangan ditembak," ungkap dia.
Demikian pula ketika mengambil jasad korban keberingasan narapidana. "Samalah (negosiasi)," ujar dia.
Dia menjelaskan, setidaknya ada 150 tahanan di tiga blok. Blok itu adalah yang sudah dikuasai Narapidana teroris. "Blok A, B dan C, sudah dikuasai," ungkap dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/cob)