Polisi bongkar penggelapan beras untuk operasi pasar di Semarang
Dari hasil pemeriksaan Satgas Pangan, Gudang Beras RMU Berkah mendapat beras per kilogramnya seharga Rp 8.100 dari Bulog. Selanjutnya, beras dijual Rp 10 ribu dan dijual ke Jawa Barat.
Tindak manipulasi yang dilakukan rekanan Bulog dibongkar Satgas Pangan Ditreskrimsus (Direktorat Reserse Kriminal Khusus) Polda Jateng. Beras yang seharusnya diperuntukkan untuk Operasi Pasar (OP) tersebut malah diubah kemasannya untuk meningkatkan harga jual.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengungkapkan, manipulasi tersebut dilakukan CV milik pelaku berinisial S yang beralamat di Dusun Suren RT 01 Rw 03, Desa Tambakreja, Kecamatan Kedung Reja, Kabupaten Cilacap. Tim Satgas Pangan melakukan pemeriksaan ke Gudang Beras RMU Berkah milik S pada Selasa (30/1) lalu.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Apa yang lebih murah dibanding beras? Harga singkong yang lebih murah Wartini menambahkan jika harga singkong jauh lebih murah dibanding harga beras berbagai jenis yang saat ini berada di atas Rp10 ribu per kilogramnya. Untuk dua buah singkong ukuran sedang, Wartini menjualnya seharga Rp7 ribu. Biasanya warga hanya mengonsumsi tidak sampai sekilo sehari.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
"Ada dua pelaku yang masih diperiksa oleh tim kami, termasuk si S itu. Setidaknya ada 151 ton yang diambil dari Bulog Jateng, lalu dimanipulasi," katanya, Senin (5/2).
Manipulasi yang dilakukan Gudang Beras RMU Berkah dengan memoles kembali beras Bulog untuk OP. Selanjutnya, hasil poles beras Bulog OP dengan isi 15 kg tersebut dikemas kembali menggunakan isi 47 kg.
Dari hasil pemeriksaan Satgas Pangan, Gudang Beras RMU Berkah mendapat beras per kilogramnya seharga Rp 8.100 dari Bulog. Selanjutnya, beras dijual Rp 10 ribu dan dijual ke Jawa Barat.
"Mau dijual ke Sukabumi dan Cianjur. Persis kayak hasil tangkapan Polrestabes Semarang beberapa waktu lalu. Kalau dalam kasus ini, pihak mitra memoles beras bulog untuk dinaikan kembali nilai jualnya," papar Condro.
Dikatakan, pengelola Gudang Beras RMU Berkah memanipulasi beras Bulog OP menjadi dua kemasan. Pertama, mereka mengklaim beras Bulog OP ini memiliki kualitas istimewa dengan nama 'SLYP SUPER ISTIMEWA Cap JAGO'. Kedua, mereka mengemas beras Bulog OP ini menjadi tanpa merek.
Beras tanpa merek itu selanjutnya dijual ke masyarakat dengan harga beras kelas premium. "Padahal berasnya sama-sama dari Bulog untuk OP, tapi malah dipoles lagi melalui proses rice mile (pembersihan beras) untuk dikemas dengan kemasan istimewa dan premium. Biar harganya jualnya naik dan dikira beras kualitas super," jelasnya.
Keuntungan yang diraih, lanjutnya, mencapai Rp 288 juta. Keuntungan tersebut didapat oleh Gudang Beras RMU Berkah pada bulan Januari 2018 lalu.
Kepala Bulog Divre Jateng Djoni Nur Ashari mengatakan Gudang RMU Berkah telah menjadi mitra Bulog sejak lima tahun yang lalu. "Ya, memang perusahaan ini rekanan kami. Bakal ada sanksi administrasi dari pihak Bulog berupa pencoretan dari daftar Mitra," ungkapnya.
Selain dicoret dari daftar mitra Bulog, pihak Gudang RMU Berkah pun akan dikenakan pasal 144 UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan dengan ancaman penjara paling lama tiga tahun atau denda sebanyak Rp 6 miliar.
Baca juga:
Kasus beras Maknyuss, mantan Dirut PT. IBU divonis 1 tahun 4 bulan penjara
Eks Direktur PT IBU dituntut 2 tahun bui atas kasus kecurangan beras
Polisi temukan dugaan beras oplosan 18 ton berlabel premium di Kalsel
Palsukan beras Bulog, pengusaha asal Banjarmasin dibekuk polisi
Kasus beras oplosan, DPR ajak semua pihak benahi tata niaga pangan