Polisi buru 4 sipil pengedar narkoba di Unas
Pada saat mengedarkan narkoba, para pelaku biasanya bertransaksi di depan parkiran kampus atau di jemput masuk ke dalam.
Polres Jakarta Selatan telah mengamankan barang bukti 5 kilogram ganja dan sejumlah senjata tajam di Universitas Nasional (Unas), Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kini polisi masih mencari pemilik barang haram itu.
"Ada empat orang DPO (Daftar Pencarian Orang). DPO ini dicari terkait kepemilikan barang yang ditemukan di lokasi. Di dalam kampus Unas ada salah satu gedung, terbagi kamar-kamar dan seharusnya sekretariat senat, namun sudah lima tahun terakhir kelompok ini di antaranya orang sipil yang diduga dicurigai pihak kampus," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat kepada wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (15/8).
-
Bagaimana konflik antar kelompok terjadi? Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-
Kenapa karmin kontroversial? Meskipun dibuat dari bahan alami, namun pewarna karmin tidak lepas dari kontroversi.
-
Kapan menurut Ganjar Pranowo, tindakan intimidasi Rektor Unika terjadi? Telat dari sisi waktu dan membelokkan sebuah kejujuran. Fakta itu akan menyakitkan untuk menunjukkan kebenaran.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Universitas Terbuka? Kerangka sebelumnya cenderung preskriptif dan berorientasi pada proses dan kurang menekankan pada luaran. Kerangka seperti ini tidak memberikan ruang gerak pada UT sebagai satu-satunya single mode distance teaching university di Indonesia.
Wahyu menambahkan, pada saat mengedarkan narkoba, para pelaku biasanya bertransaksi di depan parkiran kampus atau di jemput masuk ke dalam kampus. Wahyu menjelaskan, empat DPO itu bukan mahasiswa, akan tetapi masyarakat biasa.
"Bukan mahasiswa tapi sipil. Itu merupakan kebijakan kampus karena mempertahankan rotasi itu. Dilakukan penyisiran. Semua sipil dalam operasional dibantu oknum mahasiswa," tuturnya.
Kendati demikian, saat ini polisi telah memeriksa para saksi. Namun, dia enggan memberitahukan saksi yang diperiksa berasal dari mana.
"Sudah delapan saksi yang diperiksa," ucapnya.
Perlu diketahui, sampai saat ini polisi telah mengamankan 5 kg ganja kering, 6 golok, 1 gunting, 2 klewang, 4 pisau, 1 krat botol, 25 botol bir besar, 5 botol bir kecil, 22 botol beralkohol, 3 botol molotov, 1 kantong plastik sumbu, alat hisap sabu (bong), 3 korek gas, 9 cangklong, 3 timbangan, dan 2 bungkus kertas warna cokelat.
(mdk/dan)