Polisi dalami dugaan korupsi UPS dari pemeriksaan saksi
Polisi akan membandingkan pengakuan para terperiksa dan membandingkan dengan alat bukti.
Sub Direktorat Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menyatakan bakal mendalami dugaan penyimpangan proyek pengadaan alat pemasok listrik tanpa gangguan (Uninterruptible Power Supply/UPS) di beberapa sekolah di DKI Jakarta. Mereka menyatakan dugaan penyelewengan itu menguat setelah mendengarkan keterangan sejumlah orang.
"Dari enam ini tiga sekolah sudah memberikan keterangannya, kemudian dua dari pejabat penerima hasil pekerjaan, dan satu dari pejabat pembuat komitmen yang memang kita lakukan pendalaman. Dari pendalaman tersebut bisa kita peroleh keterangan yang bisa memperkuat adanya tindak pidana," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Martinus Sitompul, kepada awak media di kantornya, Jakarta, Selasa (10/3).
Martinus menambahkan, polisi juga akan memanggil beberapa orang lagi buat dimintai keterangan. Setelah itu, polisi akan menyamakan keterangan dengan alat bukti sesuai aturan.
"Jika terbukti tidak ada kesamaan, maka bisa dipastikan adanya tindak pidana korupsi," tambah Martinus.
Cara itu berupa penyesuaian harga barang dengan harga pemasaran, dan survei barang dilakukan sebelum membeli. Selain itu, dari segi kebutuhan dan manfaat pengadaan barang pun turut diperhatikan.
"Kalau tidak ada kebutuhan dan manfaat dari pengadaan itu, bisa terlihat apakah butuh atau tidak. Kalau disediakan tempat itu jadi pertanyaan," ucap Martinus.
Hari ini polisi memeriksa mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Barat, Alex Usman. Ayah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta fraksi Partai Gerindra, Rina, itu diduga mengetahui seluk beluk proyek lantaran dia merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Alex hari ini tidak diperiksa seorang diri terkait dugaan penyimpangan itu. Polisi juga memanggil empat saksi lain merupakan direktur perusahaan pemenang tender. Tetapi hingga saat ini hanya satu hadir, yaitu Direktur PT Sinar Bun Bunan, Yunus Manalu.
Baca juga:
Korupsi UPS, polisi periksa ayah politikus Gerindra Jakarta
DPRD DKI tak takut polisi selidiki UPS
KPK dan Polisi sama-sama usut UPS, bisa cepat atau malah bentrok?
Polda Metro bidik pengusul proyek UPS 2014
Laporan komunitas sampai berita di media alasan polisi ikut usut UPS
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa yang hadir di acara kelas edukasi DPLK BRI di Pandaan? Hadir lebih dari 150 pelaku UMKM dari segala macam bentuk usaha. Mulai dari food & beverage, tas rajut, pengrajin batik, pengrajin sandal, sampai usaha kopi dan lain sebagainya.
-
Siapa yang sedang 'PDKT' di sekolah? Malu-Malu tapi Lucu, Potret Rayyanza dan Kamya Anak Fitri Tropica 'PDKT' di Sekolah Saat sedang belajar di kelas, Rayyanza dan Kamya terlihat duduk berdekatan, dengan Kamya sesekali memegang tangan Rayyanza di sampingnya.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di Dataran Tinggi Antartika Timur? DATARAN TINGGI ANTARTIKA TIMUR Para peneliti memeriksa kembali data satelit yang diambil dari punggung bukit di lapisan es Antartika yang sebelumnya mencapai minus 93 derajat Celcius. "Ini tampaknya menjadi batas seberapa dingin di permukaan Bumi."
-
Kapan Azriel Hermansyah berencana melanjutkan pendidikan? Aurel Hermansyah juga mengungkapkan bahwa adiknya, Azriel, berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 dalam waktu dekat.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).